Panas, Warga Desak Geuchik Keude Blang Mundur !


author photo

18 Agu 2021 - 13.31 WIB


Aceh Timur --- Hampir seratusan warga yang hadir berdesakan memadati rapat desa, secara bersamaan dan saling bersahutan mendesak Geuchik Keude Blang, Usman Musa, untuk segera mundur dari jabatannya, karena dinilai tidak profesional menjalankan pemerintahan, dan tidak transparan dalam hal pengelolaan dana desa tersebut.

Pernyataan keras itu dilontarkan sejumlah warga diantaranya, Mahyudin, Ketua Pemuda Keude Blang, Sayed Zuwanda, Sayed Fakri, Mansur, dan Cek Gu, yang terlihat sangat kritis dalam rapat desa yang digelar
di meunasah Keude Blang, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Selasa Malam, 17 Agustus 2021.

" Warga menginginkan geuchik mundur, digantikan dengan PJ, karena tidak profesional dan tidak transparan menjalankan pemerintahannya, khususnya dana desa, ini buktinya," kata Mahyudin dalam pertemuan itu, Selasa,16 Agustus 2021. 

Mahyudin mengungkapkan selama ini geuchik kerap memberi keterangan berubah - ubah dan berbelit - belit, ketika ditanyai seputar kinerjanya, terutama soal kelebihan uang sebesar Rp.40 juta, dari suatu pekerjaan di tahun 2020, yang diduga dibagi - bagikan ke perangkat desa tersebut.

" Waktu itu kami tanya soal dana itu beda keterangannya, nah sekarang lain lagi, ini bahkan ada bukti dokumen bodong yang diperlihatkan ke kami, ini apa maksudnya," ungkap Mahyudin ditimpali Cek Gu yang sebelumnya melontarkan beberapa pertanyaan.

Rapat yang dihadiri Kapolsek, Dandim, serta pihak Kecamatan Idi Rayeuk itu mulanya berlangsung tertib, Namun tak lama kemudian berubah menjadi riuh dengan tuntutan warga dan hujan pertanyaan yang diarahkan kepada geuchik  yang tampak tetap tenang menghadapi desakan warganya itu.

" Kami tidak percaya lagi pada geuchik, kalau sekarang saja sudah begini, bagaimana dia mau memimpin kami kedepannya, jadi malam ini juga harus dipastikan soal PJ geuchik ini," ujar Sayed Fakri dengan suara lantang dan diamini sejumlah warga.

Rapat itu juga sempat diwarnai adu mulut antara Kasi Pemerintahan Kecamatan Idi Rayeuk, Edi, dengan warga yang menginginkan geuchik segera mundur. Padahal sebelumnya Edi beserta Kapolsek dan Danramil, berhasil menenangkan warga yang sempat panas akibat adu mulut dengan geuchik tersebut.

" Ini saya jelaskan ya, ini hanya mis komunikasi saja, masyarakat berhak mengawasi dana desa, dan juga berhak menuntut geuchik mengundurkan diri, tapi kan harus ada alasan yang jelas, dan itu juga ada aturannya, ini bisa kita selesaikan dengan cara yang baik melalui musyawarah," kata Edi, yang saat mulanya berbicara ketegangan pun mereda.

Tapi tak lama kemudian warga terus mendesak agar geuchik segera mundur, dan meminta agar kelebihan dana yang menjadi bahan perselisihan itu secara fisik dikuasai warga. Namun Edi, Kapolsek beserta Danramil menolaknya, karena hal itu dinilai bertentangan dengan aturan. Meski akhirnya dana tersebut berhasil dikuasai warga.

Sementara itu Geuchik Keude Blang yang belakangan sempat kewalahan menyahuti berbagai pertanyaan dan desakan warganya, ia menyatakan menolak untuk mengundurkan diri, serta membantah berbagai tudingan yang dialamatkan kepadanya, karena menurutnya warga tidak berhak atas tuntutan itu.

" Nyan ken urusan awak kah yu lon mundur, hana hak awak kah( Itu bukan urusan kalian nyuruh saya mundur, tidak ada hak kalian," demikian bunyi penolakan sang geuchik setelah berupaya keras memberi bukti dan jawaban atas semua pertanyaan warganya tersebut.

Hal itu kembali disahuti warga, bahwa bila seluruh masyarakat menginginkannya maka hal itu mesti dipenuhi, karena menurut warga, geuchik dipilih oleh rakyat dan bisa dilengserkan oleh rakyat bila tidak menginginkannya lagi.

Dan tak lama kemudian, keriuhan rapat itu pun sirna seiring ditutupnya pertemuan tersebut.(rx)
Bagikan:
KOMENTAR