KKN : Kapitalisme Kembangkan Narkoba


author photo

21 Jan 2023 - 15.10 WIB


Oleh : Sitti Kamariah
(Pemerhati Sosial)


Linting daun suntik tangan hirup asap obat ditelan Ingin terbang melihat bintang
Over dosis, rumah sakit, nyawa pun melayang
(Lirik lagu "Narkoba" oleh Bondan Prakoso) 

Lirik lagu di atas, memberikan gambaran bagaimana narkoba begitu akrab dalam kehidupan sebagian generasi kita. Hal ini seirama dengan kasus narkoba di Kutai Barat (Kubar) terus mewarnai pemberitaan di media. Lelaki berinisial IS (28) dibekuk di jalan trans Kalimantan, tepatnya di Kampung Muara Nayan, Kecamatan Jempang, beberapa hari lalu.

Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Kubar mengamankan barang bukti 56 poket sabu-sabu 30.8 gram. Tersangka IS mengaku barang haram itu didapatkan dari seorang pengedar di Samarinda.
https://kaltim.prokal.co/read/news/407724-bawa-sabu-sabu-ditangkap-di-trans-kalimantan.html

Penindakan terhadap kejahatan narkoba dan psikotropika di Indonesia menembus angka 15.455 kasus dalam semester pertama di 2022. Bahkan data di Pusiknas Bareskrim Polri menunjukkan perkara narkoba menjadi kejahatan tertinggi kedua setelah pencurian dengan pemberatan atau curat. Namun dampak kejahatan narkoba lebih berbahaya.
https://pusiknas.polri.go.id/detail_artikel/narkoba,_kejahatan_tertinggi_kedua_di_indonesia

Kasus narkoba tidak kunjung usai, bahkan cenderung meningkat setiap tahunnya . Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas narkoba seperti membuat Undang-Undang , rehabilitasi, dan penetapan hukuman sanksi. Pada kenyataannya berbagai upaya tersebut tidak juga membuahkan hasil, bukannya berkurang namun semakin menjulang. 

Permasalahan narkoba tidak dapat tuntas teratasi karena penyelesaian yang dilakukan bukan pada sumber masalah. Sumber masalah kasus narkoba semakin subur adalah akibat penerapan sistem kapitalisme-sekulerisme. Dan kita bisa lihat bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan sistem kapitalisme-sekulerisme walaupun mayoritas masyarakatnya adalah muslim. 

Dalam sistem kapitalisme yang menjadi tujuan hidup seseorang adalah mendapatkan keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Kapitalisme telah mendoktrin pikiran manusia bahwa uang adalah segalanya,  segalanya bisa dibeli dengan uang, uang telah dianggap "Tuhan". Berbagai media masif menampilkan kemewahan, mengukur kesuksesan dari materi, penampakan hukum yang bersahabat dengan para kapital dan slogan-slogan yang bernada "hidup untuk mencari cuan". Sehingga banyak individu dalam hidupnya hanya fokus mengejar cuan. 

Dalam jeratan kapitalisme yang bercuanlah yang berkuasa, hukuman pun akan tunduk kepada cuan. Maka akan menjadi pemandangan wajar bila seseorang melakukan apapun demi mendapatkan cuan.  Halal-haram, baik-jahat, bahkan sampai membuang rasa malu dan nurani pun tidak akan diperdulikan selama bisa menghasilkan cuan. Maka inilah penyebab utama narkoba yang terus tumbuh subur dalam penerapan ideologi kapitalisme-sekulerisme. 

Kapitalisme menciptakan pemburu cuan. Munculnya pengedar narkoba itu karena ada banyak cuan yang bisa didapat dalam bisnis ini walaupun mengetahui bahwa narkoba itu merusak dan dilarang. Munculnya pengguna narkoba jug karena banyaknya tekanan dalam kapitalisme dan lingkungan pergaulan yang liberal serta individual sebagai akibat sekulerisme. 

Pengguna narkoba banyak dari kalangan pemuda. Pemuda yang merupakan ujung tombak agen perubahan menuju peradaban gemilang justru rusak secara fisik dan mental. Potret rusaknya remaja oleh narkoba menunjukkan negara yang rapuh karena generasi penerusnya lemah jiwa dan raga. Akibat menerapkan sistem sekuler kapitalisme maka secara tidak langsung negara telah menghancurkan masa depannya sendiri dengan membiarkan narkoba menggerogoti para generasi penerus. 

Munculnya permasalahan narkoba ini adalah karena manusia yang telah melanggar syariat dan tidak menerapkan syariat islam secara menyeluruh. Islam yang memiliki syariat paripurna karena berasal langsung dari Sang Pencipta manusia yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala tentu punya solusi. Solusi tuntas islam dalam memberantas narkoba adalah melalui 3 pilar utama. 

Pertama, individu yang bertakwa. Individu bertakwa tentu paham untuk tidak melanggar perintah dan larangan Allah. Narkoba adalah salah satu barang yang haram untuk digunakan karena terbukti memberikan dampak buruk.  Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

Artinya: "Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS Al A'raf: 157)

Kedua adalah kontrol masyarakat. Masyarakat dalam islam akan melakukan amar ma'ruf nahi munkar, sehingga selalu aktif memberikan nasihat apabila melihat keburukan didepan matanya. Tidak seperti saat ini dimana masyarakat lebih individualis sehingga banyak mengabaikan kerusakan yang terjadi disekitarnya. 

Ketiga, peran negara yang mempunyai kebijakan untuk menerapkan syariat islam. Negara menjadi poin penting dalam penyelesaian berbagai permasalahan seperti narkoba. Apabila negara telah menerapkan syariat Allah secara menyeluruh maka permasalahan seperti narkoba ini akan mudah diatasi karena individu dan masyarkat cenderung akan tunduk apabila negara telah membuat kebijakan. 

Dalam ideologi islam yang menjadi fokus utamanya adalah mencari ridho Allah Subhanahu wa ta'ala. Semua aturan kehidupan dijalankan berdasarkan syariat Allah. Maka hukuman pun akan dilaksanakan saat terbukti melakukan pelanggaran syariat, hukuman dalam islam tidak akan bisa dibeli dengan uang. Masyarakat pun tidak akan pusing untuk mengerjar cuan sehingga menjadi pengguna dan pengedar narkoba. 

Dengan demikian maka sudah selayaknya kita berjuang agar syariat islam dapat diterapkan secara menyeluruh oleh negara bahkan dunia. Penerapan syariat islam secara menyeluruh akan mendatangkan rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam. Syariat islam akan selalu cocok diterapkan kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun karena yang memberikannya adalah Sang Pencipta alam semesta ini yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala. 

Wallahu a'lam bishowab.
Bagikan:
KOMENTAR