Teknologi Makin Canggih, Kejahatan Kian Membanjiri?


author photo

11 Feb 2024 - 13.31 WIB



Oleh: Annisa Putri, S.Pd (Pendidik)

Tak dipungkiri seiring berjalannya waktu kecanggihan teknologi semakin terasa di zaman ini. Pun keberadaan teknologi sangat membantu manusia dalam berbagai beraktivitas, namun disaat yang sama kecanggihannya itu punya sisi lain yang memberi dampak buruk bagi masyarakat. Seperti terjadinya banyak kejahatan yang bermunculan disana.

Dikutip dari laman Republika, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kejahatan siber dengan modus "love scaming" jaringan internasional yang beroperasi di Indonesia dan menyasar korban dari berbagai negara. Para pelaku dengan modus mencari ataupun menipu korban melalui berbagai aplikasi, yang diawali dengan berkenalan meminta nomor telepon mengirim foto tidak senonoh, hingga diajak berbisnis yang dari situ dapat meraup keuntungan kurang lebih Rp 40 miliar per bulan. 

Teknologi Canggih Emang Salah?

Fakta diatas tentu bukanlah satu-satunya yang terjadi, melainkan ada banyak kasus serupa yang merupakan kejahatan dalam ranah teknologi. Padahal jika kita lihat, sebenarnya tak ada masalah dengan teknologi yang semakin canggih. Sebab teknologi  dibutuhkan manusia untuk kehiudpan yang lebih baik.  

Namun menjadi masalah jika penguasaan teknologi tanpa pijakan yang benar, inilah yang akan menghantarkan kejahatan dan kecurangan yang membawa bencana bagi rakyat. Dan hal ini satu keniscayaan dalam sistem Kapitalisme yang sedang menangungi dunia hari ini.

Selanjutnya pemanfaatan teknologi untuk kejahatan juga dapat terjadi karena abainya negara dalam membina keimanan dan kepribadian rakyat. Sejalan dengan adanya paham Sekuler yang mengakar, menjauhkan Islam dari kehidupan kaum muslimin.

Akhirnya membentuk individu-individu rusak, berprilaku bebas, tak lagi memandang halal dan haram semua akan dilakukan untuk mencapai kesenangan duniawinya termasuk menyalahgunakaan canggihnya teknologi untuk keburukan. 

Di sisi lain pun juga menunjukkan belum maksimalnya negara dalam menghadapi kejahatan ini. Sungguh miris negara justru nampak kalah dengan penjahat. Misalnya saja dalam media sosial, realitanya semua orang dapat dengan bebas mengakses apapun di sosial media, termasuk hal-hal yang tidak pantas. 

Walaupun dikatakan telah ada batasan dan sebagainya namun masih saja hal-hal tak senonoh itu dapat ditemukan dengan mudahnya. Tentu ini sangat berbahaya terutama bagi generasi, tak jarang ditemukan anak-anak yang melakukan tindak kriminal akibat meniru dari yang ia lihat di sosial media. Maka hal ini tak boleh dibiarkan terus menerus terjadi, perlu keseriusan lebih bagi negara untuk mengontrol hal tersebut. 

Islam Solusi Pasti

Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, memiliki sistem komperhensif yang didesain untuk mengatur kehidupan manusia. Islam samasekali tidak menafikkan kecanggihan teknologi namun juga tidak serta merta memberi keluasaan penuh bagi kaum muslimin untuk memakainya, tentu ada batasan-batasan tetap dan baku yang mengatur.

Yakni kembali pada pijakan syariat Allah. Selama tidak ada hukum syara yang dilanggar maka boleh saja memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada, namun sebaliknya jika justru dipakai untuk sesuatu yang haram tentu tak boleh dilakukan.

Pun dalam lingkup negara, Islam memandang  negara adalah khodim al ummah. Yakni pelayannya umat, mengurusi kepentingan dan kemaslahatan umat. Negara bertugas memberi jaminan dan pelayanan menjamin penghidupan, kesejahteraan, serta keamanan rakyat. 

Islam menjadikan Negara  sebagai pengurus dan pelindung rakyat, termasuk dalam membentuk kepribadian Islam yang kuat. Pemuda dibentuk menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah sehingga setiap perbuatan yang mereka lakukan tak pernah lepas dari ketaatan dan jauh dari maksiat sebab landasan iman yang menghujam kuat di dalam dada.

Selanjutnya negara menjaga agar penggunaan teknologi tidak salah arah dan membahayakan rakyat. negara yang juga berperan sebagai pencegah sekaligus pemegang kekuasan penuh, dengan system social Islam yang diterapkan akan menutup ssegala akses yang menyebabkan seseorang jatuh pada kemaksiatan. 

Juga negara akan memblokade seluruh media-media kriminal, perjudian, pinjol, pornografi-pornoaksi dsb. Tentu dibarengi dengan diberlakukannya system politik ekonomi Islam yang menjamin kehidupan masyarakat, sehingga tuntutan ekonomi bukanlah menjadi factor seseorang melakukan kejahatan.

Berikutnya tak lupa, Islam memiliki system control social berupa amar makruf nahy munkar. Saling menasihati dan mengingatkan dalam ketakwaan, tidak membiarkan suatu kemaksiatan terus menerus dilakukan. Sehingga kehidupan masyarakat akan terkondusifkan dengan suasana keimanan yang tinggi kepada Allah Ta’ala.
Bagikan:
KOMENTAR