Oleh : Nor Nisah (Pendidik)
Jumlah kasus kekerasan di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), terjadi lonjakan penginputan kasus pada tahun 2023 mencapai 1.108 kasus, lebih banyak 163 kasus dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Noryani Sorayalita menyampaikan data tersebut saat kegiatan Rembuk Etam Goes To Campus di Politeknik Negeri Samarinda, Jumat 22 Maret 2024. Sementara jika dilihat per kabupaten/kota, berdasarkan data bulan Februari 2024, kasus kekerasan terbanyak terjadi di Kota Samarinda dengan 57 kasus dilaporkan
Dari data di atas bisa kita lihat bahwa bukanya semakin menurun tingkat kekerasan sekskual terhadap anak tapi, malah melonjak tinggi kasus dari hari ke hari. Mengapa hal ini masih bisa terjadi yang seharusnya kekerasan sekskual terhadap anak seharusnya menurun kasusnya malah menjadi meningkat apa yang menjadi penyebab dari meningkatkannya kasus ini.
*Menganalisis kasus kekerasan seksual pada anak*
Kekeraaan sekskual menemukan babak baru, bukan hanya di kalangan remaja atau dewasa saja yang kerap terjadi kasus kekerasan sekskual, nyatanya sekarang banyak kasus kekerasan seksual pada anak, yang seharusnya anak mendapatkan perlindungan dari orang dewasa nyatanya mereka menjadikan objek atau sasaran kepada anak-anak untuk menyalurkan nafsu mereka.
Perlu ditelusuri mengapa kasus ini makin hari makin meningkat, karena kasus seksual ini tidak muncul secara tiba-tiba, adanya beberapa pengaruh yang menjadikan kasus ini terus meningkat. Kita berada di lingkungan yang sekuler memisahkan agama dari kehidupan dengan berlandaskan asas kebebasan, sehingga seseorang menentukan jalan kehidupan dengan sendiri tidak bersandar pada pedoman agama yang dimiliki.
Sehingga mereka pun seenaknya untuk melakukan apa saja terutama kekerasan sekskual pada anak.
Sistem ini membuat seseorang mengikuti apa saja yang mereka mau tanpa memikirkan kembali jangka panjang atas perbuatan yang mereka lakukan karena sudah tertanam di pikiran mereka pemikiran yang bebas melakukan apapun sehingga menjadikan masyarakat yang rusak.
Bukan hanya kasus pelecehan seksual pada orang yang tidak dikenal tetapi banyak kasus pelecehan seksual pada anak yang dilakukan oleh orang terdekat seperti ayah ataupun paman yang melihat celah untuk melakuka seperti itu karena kebanyakan orang tua yang kerja sehingga hanya berdua di rumah dan melancarkan aksi tersebut, sangat di sayangkan yang seharusnya menjadi pelindung bagi anaknya tega melecehkan anak sendiri atau kelurga terdekat bukti gagalnya sistem, sekuler ini karena banyak dampak yang diberikan salah satunya meningkat nya kasus kekerasan seksual yang terjadi dengan megedepankan hawa nafsu dan syahwat semata.
Dari media mempunyai andil, dalam kasus kekerasan sekskual karena memberikan tontonan yang kurang baik terhadap, khalayak atau masyarakat dengan melihat kan iklan yang tidak pantas ditonton atau web yang bisa diakses dengan mudah seperti pornografi anak sampai orang dewasa bisa mengakses dengan sangat mudah dengan media sosial yang dipakai.
Tidak adanya filter untuk konten yang diberikan sehingga bebas berselancar di hanphone.
Tidak ada ketakutan pada diri mereka atas apa yang mereka perbuat karena standar pemikiran yang bebas tidak tertaut oleh aturan agam islam yang diberikan karena sudah mengikuti pemikiran bebas tidak melihat itu baik atau buruk dalam standar islam.
*Islam memberikan solusi hakiki*
Islam memiliki solusi tuntas untuk menghambat tingginya kasus kekerasan seksual, seperti
Keluarga yang menanamkan nilai tauhid dari kecil untuk anak nya agar diapakai dalam kehidupan sehari-hari dan terhindar dari pemikiran sekuler atau bebas melakukan apapun yang diinginkan karena, itu orang tua sangat memiliki peran yang besar, dalam mendidik menjadikan mereka sebagai seseorang yang taat dalam melakukan, tindakan apapun sesuai dengan aturan islam.
Lingkungan berperan penting dalam menghasilkan masyarakat yang baik, jadi perlu adanya masyarakat yang ikut membantu amar mahruf nahi mungkar.
Hukuman yang mampu memberikan efek jera agar tidak ada lagi korban selanjutnya karena melihat sanksi yang tegas yang berasal dari islam seperti :
Sanksi ini membuat pelaku ( jera) zawajir dan jawabir (penebus dosa) dan tidak mengulangi perbuatannya kembali.
Dan dilengkapi dengan sebuah sistem yang mengatur semua kehidupan yang kita jalanin seperti bertanggung jawab dan mencegah adanya tindakan atau aktivitas, maksiat dengan menutup semua akses untuk tindakan seperti itu agar masyarakat terlindungi dan menjadikan masyarakat yang mulia wallahu'alam bisshawab.
