Banda Aceh --- Kamis 16 Januari 2025 – Imran Pase, salah seorang pendukung utama pasangan Mualem-Dek Fadh, memberikan tanggapan keras terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh Mukhlis Mukhtar yang menyerang pribadi Mualem. Menurut Imran, serangan tersebut jelas tidak logis dan tidak memiliki landasan yang kuat. Sebagai individu yang telah lama mengenal Mukhlis sejak tahun 2017, ketika terjadi sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi, Imran merasa perlu untuk merespons pernyataan yang dianggapnya cenderung mengarah pada fitnah dan upaya penggiringan opini yang tidak konstruktif.
"Saya pribadi mengenal Mukhlis Mukhtar, dan memahami betul hubungan yang terjalin antara beliau dan Mualem. Oleh karena itu, saya merasa wajib untuk memberikan klarifikasi terkait serangan terhadap Mualem, yang menurut saya didasari oleh asumsi-asumsi yang kabur dan mungkin berasal dari pihak-pihak yang tidak memiliki pemahaman menyeluruh," ujar Imran Pase.
Lebih lanjut, Imran menilai bahwa Mukhlis Mukhtar, yang dahulu dikenal memiliki kedekatan dengan Mualem, kini terlihat seakan-akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang tidak dapat menerima kemenangan pasangan Mualem-Dek Fadh dalam Pilkada 2024.
Imran juga mencatat adanya indikasi kuat bahwa media yang berafiliasi dengan pasangan "Kosong Satu" secara berulang kali memuat pernyataan-pernyataan negatif yang menyerang pasangan Mualem-Dek Fadh. "Saya melihat pola yang semakin jelas, di mana bahasa yang digunakan oleh Mukhlis Mukhtar mengarah pada upaya sistematis untuk memecah belah hubungan antara Mualem dan Dek Fadh. Terlebih lagi, perilaku Mukhlis yang semakin sering melakukan kritik tajam melalui media sosial, terutama di Facebook, seolah menjadi sarana untuk menyerang secara pribadi sosok Mualem. Saya sangat berharap Mukhlis tidak terperangkap dalam permainan pihak-pihak yang tidak mampu menerima kenyataan hasil Pilkada ini," ungkapnya.
Sebagai seorang loyalis dan pendukung setia Mualem, Imran Pase menegaskan bahwa pernyataan-pernyataan yang tidak berdasar ini hanya akan merugikan integritas proses politik yang sehat dan berpotensi menimbulkan fitnah yang tidak perlu.(R)