PPUPIK Wadah Insan Sinergi, Mandiri dan Solutif Menghadapi Era Revolusi Data


author photo

10 Nov 2020 - 11.35 WIB


Miftahuddin, Ketua PPUPIK dan Kajur Statistika Unsyiah

Program pengembangan usaha produk intelektual kampus (PPUPIK) merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat yang ditawarkan oleh Kemenristek/Badan riset dan inovasi nasional, berkaitan dengan upaya pengembangan budaya ekonomi berbasis pengetahuan (economy culture based on knowledge), perguruan tinggi perlu diberi akses dalam wujud knowledge and technopark yang memanfaatkan pengetahuan, pendidikan maupun hasil riset dosen/peneliti. 

Dengan menyelenggarakan PPUPIK, perguruan tinggi berpeluang memperoleh pendapatan (income) dan membantu menciptakan wirausaha baru (new entrepreneur). Hasil riset perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru (new innovation), mempunyai nilai ekonomis (add value) dan perlu mendapat perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) seperti hak cipta atau paten, merupakan aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan PPUPIK dimasa depan. 

Program PPUPIK diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi dalam membangun akses yang menghasilkan produk (barang/jasa) dan/atau teknologi hasil ciptaannya sendiri. Wujud PPUPIK di perguruan tinggi dapat berupa unit usaha, seperti: pusat produksi dan pemasaran, pusat konsultasi, pusat desain, pusat pelatihan, pusat perbaikan dan perawatan, pusat penelitian dan pengembangan, pusat rekayasa dan rancang bangun (konstruksi), pusat perawatan kesehatan, dan pusat pengembangan techno-entrepreneurship. 

PPUPIK dapat bermitra dengan berbagai pihak baik pemerintah/swasta seperti Bank, BUMN, NGO, Pemda, Investor dan dapat juga bermitra dengan kalangan industri lainnya serta masyarakat. PPUPIK dapat dikelola oleh kelompok dosen/peneliti sesuai dengan kompetensinya di level laboratorium, perencana percontohan, bengkel, jurusan/departemen, fakultas/sekolah, UPT, pusat riset dan pengembangan atau lembaga lain yang berada di dalam perguruan tinggi tersebut. Sekali didirikan, PPUPIK diharapkan dapat semakin berkembang melalui pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan (IPTEK), riset, temuan/inovasi dan kejelian menangkap peluang pasar yang ada di masyarakat baik internal maupun eksternal kampus. 

Misi program PPUPIK adalah menciptakan akses sosialisasi produk-produk intelektual dosen/peneliti yang unggul dan inovatif di lingkungan perguruan tinggi dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat baik internal maupun eksternal kampus di era digitalisasi saat ini. Tujuan PPUPIK adalah:
a. mempercepat proses pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi; 
b. membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru; 
c. menunjang otonomi kampus perguruan tinggi melalui perolehan pendapatan mandiri atau bermitra; 
d. memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa; 
e. mendorong berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset perguruan tinggi bagi masyarakat; dan 
f. membina kerjasama dengan sektor swasta termasuk pihak industri dan sektor pemasaran. 

PPUPIK Pusat Pelatihan, Konsultasi, Diseminasi, dan Analisis Data yang dirintis oleh Miftahuddin, Eddy Gunawan, Subianto, dan Tedy Kurniawan merupakan dosen yang berasal dari program studi dan jurusan yang berbeda di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh pada tahun 2020. Banyak kegiatan yang telah dilakukan antara lain pembinaan kewirausahan, pembinaan kreativitas mahasiswa, pelatihan software statistika, pelayanan konsultasi pengolahan data, seminar nasional dan internasional, pembinaan mahasiswa dalam kompetisi nasional, pembinaan penelitian dan publikasi bagi mahasiswa, survei, serta diskusi webinar. 

Melalui kemajuan revolusi data kegiatan pengabdian ini tidak hanya menjangkau wilayah Aceh, namun juga wilayah nusantara di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kemudahan digitalisasi telah memperluas akses informasi dan komunikasi antar wilayah. Pembinaan tidak hanya diberikan terhadap mahasiswa lokal tetapi juga mahasiswa internasional yang sedang belajar di Unsyiah, sehingga antar mahasiswa dapat saling bersinergi untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman, softskill dan jaringan silaturahmi.

Era revolusi data (disrupsi 4.0) merupakan keniscayaan yang perlu disikapi dengan bijak dan terus diupdate serta dikembangkan. Literasi data dan teknologi sebagai faktor penting dalam menghadapi era saat ini dan mendatang, seperti pandemic covid-19. 

Melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PPUPIK diharapkan dapat meningkatkan sinergisitas antar insan akademik, praktisi, peneliti, pemerhati, dan publik sehingga melahirkan kemandirian dan solusi terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi akan semakin kompleks dengan istilah VUCAM (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity and multidimensionality). Semoga melalui wadah PPUPIK Unsyiah yang dirintis tahun 2020 ini dapat dikembangkan di tahun mendatang dengan jangkauan yang lebih luas baik regional maupun global sehingga dapat memberi kemaslahatan bagi masyarakat yang lebih luas sebagaimana visinya sebagai pusat keunggulan pelatihan, konsultasi, diseminasi dan analisis data yang inovatif, mandiri dan terkemuka secara local dan global.
Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ 2014-2019 - Radar Informasi Indonesia, PT