Lhokseumawe — Unit Kegiatan Mahasiswa – Kelompok Studi Mahasiswa (UKM-KSM) Creative Minority Universitas Malikussaleh kembali mencetak kader baru melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Creative Muda XI yang berlangsung sukses pada 25–27 April 2025 di Pos Angkatan Laut Pembina Potensi Maritim (Posbinpotmar), Rancung, Lhokseumawe.
Mengusung tema “Exploring Knowledge, Having Achievements, and Realizing Dreams with UKM-KSM Creative Minority,” kegiatan ini diikuti oleh 43 peserta terpilih. Mereka merupakan calon anggota baru yang telah melewati berbagai tahapan dalam proses Open Recruitment (Oprec).
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Pembina UKM-KSM Creative Minority Dr. Hadi Iskandar, S.H., M.H., Presiden Mahasiswa Unimal Muhammad Ilal Sinaga, para sesepuh dan demisioner Creative Minority, serta seluruh pengurus aktif.
Ketua Panitia, Sanjaya Wahidi, menjelaskan bahwa Diklat merupakan tahapan kelima dalam proses Oprec dan menjadi fase krusial sebelum peserta resmi dinyatakan sebagai bagian dari UKM-KSM Creative Minority. Namun demikian, ia menegaskan bahwa perjalanan belum berakhir karena masih ada dua agenda lanjutan yang harus diikuti, yakni Diksar dan Temu Ramah.
“Diklat bukan hanya tentang kelulusan formal, tapi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai keorganisasian, integritas, dan semangat berkarya,” ujar Sanjaya.
Sementara itu, Dr. Hadi Iskandar dalam sambutannya menekankan pentingnya peran organisasi dalam membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa. “Organisasi bukan hanya wadah belajar di luar kelas, tapi juga ruang tumbuh untuk membangun jaringan, meningkatkan soft skill, dan memupuk tanggung jawab. Orientasi kalian di sini adalah untuk mencipta, berkarya, dan memberi kontribusi melalui tulisan, pengabdian, maupun penelitian,” tegasnya.
Ketua Umum UKM-KSM Creative Minority, Desy Fatmasari, turut memberikan pesan inspiratif kepada para peserta. Ia berharap agar kesempatan berharga ini tidak disia-siakan, serta mendorong para Creative Muda XI untuk terus berkembang dan aktif melalui organisasi sebagai sarana aktualisasi diri selama masa studi.
Selama tiga hari pelaksanaan, kegiatan dikemas dengan berbagai agenda seperti pengenalan organisasi, pemberian materi kepemimpinan dan keorganisasian, outbound, serta sesi pengukuhan peserta yang ditutup dengan foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan awal perjalanan baru.
Diklat Creative Muda XI tahun ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan semangat kolaboratif dalam membangun gerakan intelektual mahasiswa yang berintegritas, kritis, dan berdampak.(R)