Pernyataan tersebut disampaikan langsung di hadapan para anggota DPRK Aceh Utara dalam Sidang Paripurna Masa Sidang III Tahun 2025 yang digelar di Lhoksukon, Senin (2/6/2025). Acara tersebut turut dihadiri oleh seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, serta seluruh anggota DPRK.
"Dalam forum ini saya tegaskan, jangan ada yang coba-coba mengadu domba saya dengan Pak Bupati. Saya tidak akan terpancing, dan saya tidak akan melawan kebijakan apa pun yang dijalankan oleh Bupati. Sudah cukup manajemen konflik seperti itu terjadi di masa lalu. Jangan samakan kami dengan yang lain," ujar Panyang dengan tegas.
Menurutnya, sebagai wakil kepala daerah, ia memiliki komitmen penuh untuk menjaga keharmonisan dalam pemerintahan dan memastikan roda pembangunan berjalan dengan baik. Ia menilai, kekompakan antara dirinya dan Bupati adalah kunci utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Aceh Utara.
“Saya dan Pak Bupati bekerja dengan prinsip saling mendukung, bukan saling menjatuhkan. Apa pun perbedaan pendapat yang mungkin muncul, semua kami bicarakan secara internal demi kemaslahatan rakyat,” tambahnya.
Pernyataan tersebut mendapat perhatian serius dari peserta sidang paripurna, mengingat isu-isu politik dan sosial kerap dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menciptakan ketegangan antar pimpinan daerah.
Sidang Paripurna Masa Sidang III ini sendiri menjadi forum penting untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan daerah dan membahas arah pembangunan ke depan. Kehadiran penuh para anggota DPRK, OPD, dan camat juga menunjukkan bahwa seluruh elemen pemerintahan Aceh Utara berkomitmen untuk menjaga soliditas dalam menghadapi tantangan daerah.
Dengan penegasan tersebut, Wabup Tarmizi berharap tidak ada lagi pihak yang mencoba menciptakan narasi negatif yang bisa merusak keharmonisan dan stabilitas pemerintahan daerah. Ia mengajak seluruh pihak untuk lebih fokus pada kerja nyata bagi kepentingan masyarakat Aceh Utara.(M)
