Lhokseumawe --- Radaraceh.id- Para buruh kerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Lhokseumawe mengeluh Pasalnya selama di Tahun 2020 banyak kebutuhan Operasional para buruh dipangkas sehingga para buruh meminta pihak terkait Mengusutnya.
Salah satu buruh mengatakan, bahwa selama ditahun 2020 hampir semua biaya operasional buruh dipangkas, Hal ini sangat membebani kinerja para buruh yang bertugas untuk membersihkan tata ruang kota.
Lanjut, dana yang disunat seperti jatah BBM yang di pangkas 5 Liter perunit mobil dan biaya spearpat juga dibebankan kepada buruh.
Pihak dinas hanya menunggu beres dengan cara kuras biaya operasional buruh, karna para buruh harus menanggung biaya baterai, Oli, ban yang sudah tipis dan kaca mobil pecah dan Lain-lain, sementara dana untuk operasionalnya dikemanakan kenapa harus dibebankan kepada buruh semua.
"Padahal gaji kami sangat sedikit upah yang kami dapat kan 60-65 ribu perhari yang seharusnya keperluan keluarga, biaya anak sekolah dan membeli beras dirumah, ini malah menanggung sebangian operasional yang di pangkas oleh dinas."Ucapnya dengan nada sedih
Belum lagi alat-alat kebutuhan kerja seperti, garuk/cakar sampah ,keranjang sampah banyak yang sudah tidak layak pakai, berapa kali kami sudah suruh ganti, tapi pihak dinas tidak menghiraukan.
Kepala DLH Kota Lhokseumawe Dedi Irfansyah saat dikonfirmasi di ruang kantornya, mengakui benar adanya pemotongan BBM sebanyak 5 liter. Kekurangan itu karena anggaran saat ini tidak mencukupi.
Dedi membantah, banyak anggaran di Tahun 2020 yang dikurangi oleh dinas Lingkungan Hidup Kota Lhokseumawe.
Menurut Dedi, potongan BBM tersebut tidak akan menganggu kegiatan operasional para buruh. Karena kita sudah mengatur jarak tempuh dan lintas jalannya permobil kemana saja. Sehingga walaupun ada pemotongan 5 liter tidak akan berpengaruh.
"Tidak mungkin kalau mereka menombok atau menanggung kekurangan minyak 5 liter itu mustahil tidak masuk akal, karna saya rasa itu sudah cukup. Kilah Dedi sambil tersenyum. (11/12/2020).Jum'at
Dedi juga membantah tudingan jika pihak DLH Kota Lhokseumawe tidak memberikan fasilitas untuk spearpat mobil. Itu buruh banyak mengada- ngada semua fasilitas sudah kita penuhi.(RJ)