" 
Pidie Jaya – Aktivitas jual beli yang dilakukan para pedagang kaki lima di depan gerbang SMP Negeri 1 Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas serta membahayakan keselamatan siswa, terutama saat jam pulang sekolah. Kondisi ini telah berlangsung cukup lama tanpa penanganan serius dari pihak terkait, Rabu (30 April 2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan, deretan pedagang memenuhi sisi kiri dan kanan jalan tepat di depan pintu gerbang sekolah. Keberadaan mereka tidak hanya menghalangi akses keluar-masuk kendaraan antar jemput siswa, tetapi juga mempersempit ruang gerak yang seharusnya menjadi jalur aman bagi para pelajar.
Beberapa orang tua siswa mengaku khawatir dengan potensi terjadinya kecelakaan. Anak-anak sering terlihat berdesakan saat meninggalkan sekolah, bahkan harus menyelinap di antara kendaraan dan lapak pedagang untuk mencapai kendaraan penjemput. “Kami sangat khawatir, apalagi jalan di depan sekolah cukup padat dan sempit. Pedagang menambah sesak situasi,” ujar salah satu wali murid.
Pihak sekolah sendiri mengaku telah beberapa kali melayangkan permintaan kepada pihak berwenang agar dilakukan penertiban, namun hingga kini belum ada tindakan tegas. “Kami berharap ada perhatian lebih dari instansi terkait, agar area depan sekolah bisa menjadi zona aman bagi siswa,” ujar salah satu orang tua wali pada pewarta media ini.
Kondisi ini menimbulkan desakan kepada pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, untuk segera menertibkan para pedagang dan mengembalikan fungsi trotoar serta jalur depan sekolah sebagai ruang publik yang aman dan nyaman.
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya diharapkan segera mengambil langkah konkret guna menciptakan lingkungan pendidikan yang tertib dan berorientasi pada keselamatan peserta didik.(Ak)
