Dinas perindustrian perdagangan dan usaha kecil ( disperindagkop UKM ) Paser menemukan 9 merek jajanan marsmellow mengandung babi ( porcine ) . Hal ini ditemukan saat melakukan pengawasan di sejumlah ritel modern toko tradisional. Kepala Disperindagko UKM paser, Yusuf mengatakan pengawasan dilakukan menindak lanjuti surat edaran dari pemerintah provinsi ( pemprov ) kalimantan timur.
Terkait dengan temuan 9 produk jajanan yang bersertifikat halal yang mengandung unsur babi,
Produk jajanan mengandung babi yang ditemukan dari hasil pengawasan Disperindagkop Paser, saat ini telah digudangkan untuk ditarik dari peredaran.
"Produk yang kami temukan sebelumnya sudah diamankan oleh petugas retail didalam gudang," Kata Yusuf, Kamis (29/5/2025).Sampai saat ini, pengawasan terhadap 9 merek jajanan mengandung babi masih berlangsung, dengan memeriksa seluruh ritel modern dan toko tradisional di 10 Kecamatan se Kabupaten Paser.
Jika masih di temukan dan beredar di pasaran masyarakat di minta melapor kepada pihak dinas perindustrian pedagangan pangan dan usaha kecil “Informasi ini kami sampaikan agar masyarakat lebih waspada dan tidak mengonsumsi produk-produk yang telah dinyatakan mengandung unsur babi,” tambahnya.
Adapun sembilan produk makanan olahan yang dinyatakan mengandung unsur porcine oleh BPJPH:
1. Corniche Fluffy Jelly Marshmallow (Rasa Leci, Jeruk, Stroberi, Anggur) bersertifikat halal
2. Corniche Apple Teddy Marshmallow bersertifikat halal
3. ChompChomp Car Mallow (Marshmallow Bentuk Mobil) bersertifikat halal
4. ChompChomp Flower Mallow (Marshmallow Bentuk Bunga) bersertifikat halal
5. ChompChomp Mini Marshmallow (Bentuk Tabung) bersertifikat halal
6. Hakiki Gelatin (Bahan tambahan pangan pembentuk gel) bersertifikat halal
7. Larbee-TYL Marshmallow isi Selai Vanila bersertifikat halal
8. AAA Marshmallow Rasa Jeruk
Sekuler kapitalis abaikan halal haram
Beredarnya produk makanan haram karena mengandung unsur babi adalah bagian kecil dari akibat sistem ekonomi sekuler kapitalis yang selama ini berlaku di negeri mayoritas muslim. Sebab syste sekuler kapitalis merupakan sistem yang memisahkan urusan duniawi termasuk ( urusan bisnis ) dari nilai-nilai dan hukum agama.
Selain itu tidak ada pertimbangan nilai-nilai dan hukum-hukum agama, serta halal haram dalam sistem ekonomi sekuler kapitalis mereka juga hanya berorientasi pada keuntungan materi atau profit monivet, sistem ini juga hanya menjadikan pertumbuhan ekonomi dan akumulasi kapitalis sebagai tujuan utama
Dengan adanya temuan produk makanan yang mengandung unsur babi bukan tidak mungkin masih banyak makanan yang beredar di masyarakat muslim negeri ini yang mengandung babi .
Tentu saja peristiwa ini sangatlah miris. kenapa, sebagian negeri muslim terbesar di dunia, semestinya makanan yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat muslim itu benar-benar dijamin kehalalannya oleh negara.
Allah Swt. telah menegaskan keharaman babi dalam firman-Nya, “Katakanlah, ‘Aku tidak menemukan dalam wahyu yang telah diwahyukan kepada diriku sesuatu yang diharamkan untuk dimakan oleh seseorang, kecuali makanan itu adalah bangkai, darah yang mengalir, dan daging babi—karena sesungguhnya semua itu kotor—atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah.’” (QS Al-An’am [6]: 145).
Sebaliknya, Allah Swt. memerintahkan agar kaum muslim mengonsumsi makanan yang halal dan baik. Demikian sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik (halâl[an] thayyib[an]) dari apa saja yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.” (QS Al-Baqarah [2]: 168).
Makanan halal adalah makanan yang berdasarkan hukum Islam boleh dikonsumsi (bukan dari babi, bangkai, darah, tidak mengandung khamar, dan disembelih dengan nama Allah). Adapun makanan yang baik (thayyib[an]) adalah yang bersih, sehat, serta tidak membahayakan tubuh dan lingkungan (bisa mencakup gizi, higienis, tidak beracun, dan tidak najis).
Dampak Buruk Konsumsi Produk Haram
Menghindari makanan haram bagi individu seorang muslim adalah bagian dari perwujudan keimanan juga ketakwaan kepada Allah ta'ala.Begitu juga dengan masyarakat muslim yang bertakwa mereka adalah masyarakat yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya individu dan masyarakat muslim wajib bersinergi dalam mencegah adanya peredaran produk makanan non halal diantaranya yang mengandung unsur babi.
Ada beberapa dampak buruk akibat mengkonsumsi makanan haram,
Pertama, makanan haram akan menjadi penghalang bagi terkabulnya doa seseorang.
Sebagaimana Rasul shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda “Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima, kecuali yang baik. Kemudian ada seorang laki-laki yang telah lama melakukan safar. Rambutnya kusut dan berdebu. Sambil menengadahkan tangan ke langit, ia berdoa, ‘Yâ Rabb…Yâ Rabb…’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dengan yang haram. Lalu bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR Muslim).
Kedua, makanan haram dapat mengakibatkan hati gelap dan keras serta kecenderungan untuk berbuat keburukan juga kemaksiatan. Jika tubuh seseorang dibangun dari sumber yang haram akhlak dan berlakunya juga akan cenderung rusak.
Sebab makanan yang haram bisa mengandung pengaruh setan. pasalnya, setan suka terhadap sesuatu yang kotor dan haram. Oleh karena itu yang biasa mengkonsumsi makanan haram akan lebih mudah terdorong untuk melakukan kemaksiatan.
Allah Swt. selalu menegaskan bahwa makanan atau minuman haram dikaitkan dengan perbuatan setan. Hal ini sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan setan. Oleh karena itu, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat keberuntungan.” (QS Al-Maidah [5]: 90).
Selain yang mengandung baby di antara makanan minuman yang haram adalah yang mengandung alkohol atau khamar di mana jika kita ketahui alkohol juga bekerja langsung pada otak, melemahkan kontrol diri, serta menurunkan kesadaran, bahkan bisa menyebabkan hilangnya akal.
Selain yang mengandung babi di antara makanan minuman yang haram adalah yang mengandung alkohol (khamar) di mana jika kita ketahui alkohol juga bekerja langsung pada otak, melemahkan kontrol diri, serta menurunkan kesadaran, bahkan bisa menyebabkan hilangnya akal.dalam ajaran Islam akal adalah salah satu hal yang paling dijaga. Ini karena dari akal lah muncul kesadaran beragama dan bertanggung jawab. Jika seseorang kehilangan akal dan kesadarannya maka akan telah timbul kerusakan dalam sosial.
Ketiga, orang yang mengkonsumsi makanan yang haram berarti merusak amal ibadah dan diancam dengan ancaman siksa neraka hal ini sejalan dengan sabda Rasul shallallahu alaihi wasallam., " setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka azab neraka lebih layak bagi dirinya." ( HR.Ath - Thabarani).
Butuh Solusi Sistemik
Selama negeri ini masih menerapkan sistem ekonomi sekuler kapitalis yang mengabaikan hukum halal haram maka kaum muslim akan terus mendapati masalah dalam kehidupan.Di antara keterkaitan jaminan halal dan haram makanan yang dibeli dan dikonsumsi. Fungsi pengawasan tidak akan berjalan efektif jika akar masalah tidak diselesaikan atau hilangkan.Oleh karena itu, solusi juga haruslah bersifat sistematik.
Islam sebagai sistem kehidupan yang mengatur segala aspek kehidupan berdasarkan Wahyu Allah subhanahu Wa ta'ala, adalah yang paling layak diterapkan di negeri mayoritas muslim saat ini,
Sebalik, sistem sekeluar kapitalis yang sangat merugikan membahayakan kaum muslim haruslah segera dicampakkan. Dalam sistem Islam, selain ketakwaan individu dan kepekaan masyarakat, peran penting penguasa atau khalifah yang bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan urusan umat. menjamin kehalalan makanan dan minuman merupakan bagian tanggung jawab negara dalam menjaga agama (hifzh ad-din) dan jiwa (hifzh an-nafs). Rasulullah saw. bersabda, “Imam (kepala negara) adalah pemelihara dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam sistem pemerintahan Islam ( khilafah), produk makanan yang diimpor dari luar wilayah khilafah akan disaring dan diperiksa kehalalannya sebelum masuk pasar. Khalifah juga tidak akan menjalin kerjasama dagang yang memungkinkan peredaran makanan haram di wilayahnya. Menjamin dan memastikan produk halal bagi rakyat termasuk bagian ketaatan seorang khalifah kepada Allah ta'ala.
Dalam sejarah kekhalifahan Islam, Khalifah Umar bin Khattab ra.Pernah menolak untuk menerima daging yang berasal dari hewan yang tidak disembelih secara syar'i. Sistem pasar di Madinah juga dijaga ketat oleh Rasul shallallahu alaihi wasallam dan dilanjutkan oleh para khalifah selanjutnya untuk menjamin perdagangan yang sesuai dengan syariat.
Dengan demikian, hanya sistem pemerintahan Islam lah yang menjadikan halal dan haram sebagai standar produk yang dikonsumsi, dan mampu menjamin kehalalan bagi seluruh rakyatnya.
Pemerintahan Islam akan menerapkan syariat secara total dan menyeluruh dalam segala aspek kehidupan rakyatnya untuk mewujudkan kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan juga kemuliaan.
Tentunya hanya pemerintahan Islam yang berdasarkan sistem kepemimpinan dan kebijaksanaan di atas ketundukan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasul shallallahu alaihi wasallam
Wallahu a'lam