Jalan Mulus Jadi Berlubang: Warga Pante Bidari Geram Galian Pipa PDAM Hancurkan Infrastruktur Miliaran Rupiah


author photo

13 Nov 2025 - 11.37 WIB


Aceh Timur — Rasa kesal menyelimuti warga di Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, setelah jalan aspal Lhok Nibong Pante Rambong yang baru beberapa tahun dinikmati kini kembali rusak. Penyebabnya bukan karena faktor alam, melainkan galian pipa milik PDAM Tirta Peusada yang dilakukan tepat di atas badan jalan.

“Baru sebentar kami bisa menikmati jalan mulus, sekarang sudah rusak lagi gara-gara galian PDAM. Mereka gali di tengah jalan, pasang pipa, lalu tutup asal-asalan. Akibatnya jalan jadi bergelombang, berlubang, dan membahayakan pengguna,” ungkap Saiful (45), warga setempat, dengan nada kesal, Rabu (12/11/2025).

Menurut Saiful, sedikitnya sembilan titik jalan rusak akibat pekerjaan galian pipa tersebut. Ketika pipa mengalami kebocoran, air pun meluber ke badan jalan, mempercepat proses kerusakan aspal. Ia mendesak PDAM bertanggung jawab penuh dan memindahkan jaringan pipa ke luar badan jalan agar tidak mengganggu infrastruktur yang sudah dibangun dengan anggaran besar.

“Kami tidak menolak pembangunan, tapi jangan korbankan jalan yang baru dibangun dengan uang rakyat. PDAM harus perbaiki kerusakan ini, bukan malah diam,” tegasnya.

Pantauan media di lapangan, Rabu (12/11), memperlihatkan sejumlah bekas galian berdiameter sekitar satu meter di sepanjang ruas jalan yang menghubungkan Desa Buket Kareun dan Meunasah Tunong. Galian tersebut diduga dilakukan untuk memperbaiki pipa bocor, namun penutupannya hanya menggunakan tanah timbun tanpa semen — membuat permukaan jalan tidak lagi rata dan rawan amblas.

Ironisnya, jalan yang kini rusak itu merupakan hasil proyek inpres bernilai miliaran rupiah yang baru saja rampung beberapa tahun lalu.

Warga menilai, minimnya pengawasan dari pemerintah daerah dan lemahnya koordinasi antarinstansi menyebabkan kerusakan infrastruktur publik terjadi berulang kali.

“Kalau setiap proyek saling tumpang tindih tanpa pengawasan, kapan masyarakat bisa menikmati fasilitas yang benar-benar layak?” ujar seorang tokoh desa yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Direktur PDAM Tirta Peusada Aceh Timur belum bisa dihubungi.

Selain itu wartawan media ini juga menghubungi kadis PUPR Aceh Timur dan tidak memberikan penjelasan secara mendetail. “Maaf, saya belum bisa memberi komentar. Kami akan meninjau lokasi terlebih dahulu dan meneliti penyebab kerusakan jalan,” ujarnya singkat.

Kini, masyarakat menunggu langkah nyata dari pemerintah Aceh Timur bukan sekadar janji di atas kertas. Sebab, bagi warga Pante Bidari, jalan mulus yang kini berlubang adalah simbol kelalaian dan abainya tanggung jawab publik.(RB)
Bagikan:
KOMENTAR