Eksploitasi Anak Menjamur Buah Penerapan Sistem Kufur


author photo

25 Mar 2023 - 14.19 WIB


Oleh: Rini Astutik, Pemerhati Sosial

Kasus eksploitasi anak dari waktu ke waktu semakin merebak dan banyak sekali terjadi dikota-kota besar tak hanya para artis ibu kota yang menjadikan anak-anak mereka sebagai mesin untuk mendapatkan cuan melalui  konten diakun youtubenya. 

Dugaan yang sama pun  terjadi di kota Balikpapan. Dengan modus menjual tisu, di salah satu minimarket jalan MT Haryono. Seperti pantauan awak media, eksploitasi anak dilakukan oleh orang tua mereka, bahkan setelah mendapatkan uang, langsung diambil orang tua mereka. Para ibu yang melakukan eksploitasi, membawa anak-anak mereka ke beberapa titik, bahkan dari kendaraan motor terlihat motor baru.https://balikpapan.prokal.co/read/news/251169-dugaan-ekploitasi-anak-berkedok-jual-tisu.html

Danru Satgas Penertiban PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) Satuan polisi Pamong Praja Kota Balikpapan, Baswanto menyebutkan bahwa pihaknya rutin melakukan razia anak jalanan, dan penjual tisu atau lainnya. Baswanto menambahkan setelah mereka yang diamankan, lalu dikirimkan ke Dinas Sosial untuk selanjutnya dilakukan pembinaan terhadap orang tua dan anak yang menjadi korban eksploitasi tadi. 

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan akan berkoordinasi dengan pihak Satpol PP agar melakukan tindakan tegas kepada orang tua yang melakukan eksploitasi pada anak. Menurut Dra. Alwiati, Kepala DP3AKB Balikpapan, pihaknya bersama Satpol PP sudah melakukan pendataan jumlah anak-anak yang dieksploitasi oleh orang tua mereka, diantaranya sebagai penjual tisu atau berjualan lainnya.

DP3AKB mendata bersama Satpol PP Kota Balikpapan ada 50 anak kurang lebih yang dieksploitasi (oleh orang tua) yakni menjual tisu dan lainnya,” jelas Alwiati saat dikonfirmasi. Hal ini diakuinya, menjadi perhatian Pemerintah Kota Balikpapan karena sudah marak dan meresahkan masyarakat. (https://balikpapan.prokal.co/read/news/251174-jika-eksploitasi-anak-dp3akb-bakal-pulangkan-ortunya-ke-daerah-asal.html).

Banyaknya kasus eksploitasi anak dinegara-negara berkembang seperti saat ini, tak ubahnya seperti jamur yang tumbuh subur di musim hujan. Eksploitasi anak pun dilakukan tidak hanya oleh kalangan elite akan tetapi juga kerap kali menimpa kalangan wong alit. 

Mirisnya lagi negeri yang kaya akan SDAE tapi nyatanya tak mampu menjamin kesejahteraan bagi warga negaranya. Hal ini disebabkan dalam pengelolaan SDAE diserahkan negara kepada pihak individu, swasta bahkan asing, sehingga hanya segelintir orang saja yang bisa menikmati hasilnya.

Sehingga kita bisa lihat bahwa Faktor kemiskinan yang tersistematislah   yang menjadi pemicu terjadinya eksploitasi terhadap  anak, ini semua akibat  diterapkannya sistem kufur ekonomi kapitalisme. Upaya dan solusi yang diberikan oleh negara pun hanyalah solusi tambal sulam, yang mana hanya sebatas melakukan upaya pembinaan dan memulangkan pelaku jika mereka bukan berasal dari warga lokal. 

Dan  upaya tersebut tidaklah salah, namun tak akan mampu menekan laju menjamurnya kasus eksploitasi terhadap anak. Ini dikarenakan solusi yang diberikan hanyalah solusi pragmatis yang tidak bisa menyentuh sampai keakar persoalan. Dan ini akan selalu menjadi bumerang bagi negara karena kasus semacam ini akan terus berulang. Inilah potret buram ketika hidup dalam naungan sistem kufur kapitalisme. 

Seharusnya setiap warga negara memiliki hak yang sama, untuk bisa merasakan arti kesejahteraan. Negara yang seharusnya mampu menjamin dan bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan pokok seluruh rakyat, nyatanya tidak berjalan demikian. Negara justru abai dan lalai, serta hanya berperan dan berfungsi sebagai selang regulator kepada pihak kapitalis. Begitulah watak dasar sistem kapitalisme yang hanya berhitung materi yang mana standarnya hanyalah nilai untung -rugi.

Sehingga untuk bisa mendapatkan jaminan kesejahteraan dalam sistem kapitalisme hanyalah sebuah ilusi dan Kesia -siaan belaka. Jika dalam sistem kufur kapitalisme negara tidak mampu memberikan jaminan untuk menekan laju angka kemiskinan yang menyebabkan terjadinya  eksploitasi terhadap anak lain hal di dalam sistem pemerintahan Islam

Dimana Islam sangat memperhatikan secara detail apa yang dibutuhkan dan dirasakan oleh rakyatnya, ini semua tak lain dan tak bukan negara yang memiliki kewajiban dan tanggung-jawab dalam menjamin  pemenuhan kebutuhan pokok warga negaranya. Dalam Islam  SDAE akan dikelola oleh negara yang hasilnya akan dikembalikan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatnya. 

Islam tidak akan menyerahkan pengelolaan SDAE  kepada pihak individu maupun swasta bahkan haram hukumnya diserahkan kepada pihak asing.  Begitu pula dengan jaminan kehidupan anak-anak,  dalam sistem pemerintahan  Islam mereka tidak akan dieksploitasi. Para orang tua terutama ayah akan dijamin untuk memperoleh pekerjaan. Sehingga ia mampu untuk memberikan nafkah yang layak untuk keluarganya.  

Sehingga  dalam  Islam hak anak akan terlindungi, Islam akan mengkondisikan anak sehingga jadi anak-anak yang Sholih dan Sholihah serta berpikiran  cemerlang, ini dikarenakan negara menjamin hak untuk mendapatkan pendidikan dan  kesejahteraan yang adil dan merata.

Anak-anak akan difokuskan untuk terus belajar dan bisa mengenyam pendidikan secara layak. Sehingga nantinya akan menghasilkan generasi-generasi pemimpin yang berkepribadian Islam. Dalam Islam, Negara akan menjamin tersedianya kebutuhan dasar bagi warga negaranya berupa ketersediaan pangan, sandang dan papan. Serta Kebutuhan dasar publik seperti pendidikan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan. 

Sehingga angka eksploitasi terhadap anak akan mampu ditekan sedemikian rupa bahkan kasus semacam ini  bisa diberantas dan diberangus, ini dikarenakan Islam tidak hanya sekedar melakukan upaya pembinaan, tapi juga memiliki seperangkat aturan berupa sanksi yang sudah pasti akan mampu memberikan efek jera bagi para pelakunya. 

Dari aturan yang diterapkan tersebut sudah bisa dipastikan mampu mencegah agar pihak lain tidak melakukan kejahatan yang serupa. Begitulah cara Islam dalam menyelesaikan persoalan menjamurnya  eksploitasi terhadap anak.

Islam merupakan satu- satunya solusi tuntas yang sempurna dan pari purna atas berbagai persoalan dan problematika yang dihadapi umat. Maka kini sudah saatnya kita buang dan tinggalkan sistem  kufur kapitalisme ini, supaya tidak semakin menjamur  kasus-kasus eksploitasi terhadap Anak.   Wallahu A’lam Bishowabh.
Bagikan:
KOMENTAR