Mirisnya Perilaku Generasi Muda Hari Ini!!!


author photo

29 Mar 2023 - 10.40 WIB


*Nurul Husna, S.Pd*

Generasi muda adalah tonggak perubahan, perubahan besar suatu bangsa menuju arah yang lebih baik bergantung bagaimana terbentuknya perilaku para generasinya. Peran keluarga, lingkungan, pendidikan, bahkan negara sangat dibutuhkan dalam membangun generasi muda. Namun bagaimana jadinya, generasi yang diharapkan daya dan upayanya dalam membawa perubahan besar suatu bangsa harus berakhir dengan terbentuknya perilaku-perilaku menyimpang?

Seperti yang dilansir oleh detiknews.com (24/3/2023) Polisi menangkap tiga ABG diduga pelaku yang membacok siswa SMP berinisial ARSS (14) hingga tewas di Sukabumi, Jawa Barat. Tiga anak berhadapan dengan hukum itu ialah DA (14), RA alias N (14), dan AAB alias U (14). Peristiwa pembacokan ini geger karena korban merupakan target kedua kali dan pembacokannya ditayangkan secara langsung via Instagram.

Sebanyak 15 remaja melakukan tawuran dengan menggunakan sarung yang ujungnya diikat batu di Jalan Durian, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). Para remaja itu lalu diamankan polisi. (detiknews.com 23/3/2023)

Dua kejadian diatas adalah sebagian kecil dari banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh generasi muda. Jumlahnya dari hari ke hari semakin banyak dan semakin beragam. Mirisnya perilaku pemuda hari ini, menunjukkan gagalnya sistem hari ini dalam meriayah generasi muda.

Potensi pemuda yang seharusnya terasah sejak dini, harus kandas begitu saja. Keluarga yang diharapkan sebagai pendidikan pertama bagi anak malah tersibukkan dengan hal-hal mubah, sehingga terlalaikannya dalam mendidik anak. 

Kapitalisme dengan wujud feminismenya telah mengubah cara pandang seorang ibu, karier menjadi number one yang harus dicapai. Hal tersebut memicu beragam aksi perselingkuhan ditengah-tengah keluarga sehingga menimbulkan permasalahan broken home yang pada dasarnya berdampak terhadap mental dan perilaku anak.

Belum lagi ranah pendidikan dan lingkungan hari ini yang sekuler sehingga tidak mendukung para generasi bersyaksiyah islam. Kapitalisme membentuk masyarakat baik dalam ranah pendidikan maupun lingkungan menjadi manusia-manusia yang individualis, sehingga terbentuklah sifat abai diantara masyarakat (siapa loe, siapa gue).

Mirisnya lagi, segala problema diatas tak lepas dari peran negara hari ini yang abai terhadap perkembangan para generasi muda. Negara dengan ide Kapitalisme liberal, telah menjadikan para generasi berkiblat ke barat. Gaya hidup ala barat yang penuh dengan kebebasan menjadikan generasi muda haus akan eksistensi dan manfaat semata.

Ketiga faktor diatas menjadi pendukung kuat terbentuknya perilaku-perilaku menyimpang generasi muda hari ini, jika kapitalisme telah nyata gagal dalam membentuk generasi muda yang beradab maka berbeda dengan Islam, Islam justru membentuk generasi muda menjadi manusia yang beradab.

Islam menjadikan keluarga terutama ibu menjadi tokoh utama dalam membentuk generasi muda yang bersyaksiyah islam, bagaimana kita melihat sosok ibu dari imam syafi'i yang mendidik dan membesarkan imam syafi'i sehingga diumurnya yang 9 tahun beliau telah mampu dalam menghafal 30 juz Al qur'an. Semangat belajar dan adabnya yang baik terhadap guru menjadikan dia menjadi salah satu imam besar yang termasyhur.

Islam juga menjadikan ranah pendidikan dan lingkungan sebagai aspek pendukung dalam membentuk generasi muda, kontrol masyarakat akan terus terjalankan sehingga tak akan ada lagi masyarakat yang bersifat individualisme. Sebagaimana firman Allah :

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (TQS. Al Imran : 104)

Semua itu tak akan cukup tanpa adanya dukungan dari negara, Islam menjadikan negara satu-satunya wadah dalam menerapkan aturanyang bersifat jawazir dan zawabir. Sehingga tidak akan ada lagi manusia hidup penuh dengan kebebasan yang melampauai batas. 

Sehingga, generasi muda yang diharapkan daya dan upayanya dalam memajukan suatu bangan akan terwujud dengan mudah secara nyata. Karena islam menjadikan keluarga, pendidikan, lingkungan bahkan negara ikut berpartisipasi dalam membentuk generasi muda. Wallahu'alam bisshawab.

Nurul Husna, S.Pd
Pendidik SMPT Muhammadiyah Galus & Aktivis KosMus Galus
Bagikan:
KOMENTAR