Oleh: Yulia Ekawati, S.Pd (Aktivis Dakwah Kampus)
Deflasi merujuk pada kondisi di mana harga sejumlah barang dan jasa mengalami penurunan. Istilah deflasi merupakan kebalikan dari inflasi ketika harga-harga produk mengalami kenaikan.
Meskipun pada awalnya penurunan harga dapat terasa menguntungkan bagi konsumen, tetapi dalam jangka panjang deflasi dapat membawa dampak bagi perekonomian secara keseluruhan. Hal ini meliputi stagnasi ekonomi, pengangguran, dan beban utang.
Faktor utama penyebab deflasi adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat menurun. Umumnya penurunan peredaran uang ini disebabkan peningkatan suku bunga bank.
Karena bank menetapkan kebijakan suku bunga yang tinggi, maka masyarakat memutuskan untuk menyimpan uangnya saja alias menabung daripada harus membelanjakan uangnya. Berangkat dari sanalah maka peredaran uang di pasar ikut menurun.
Harga pangan disebut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebagai salah satu penyebab terjadinya deflasi di Indonesia lima bulan berturut-turut. Pada September 2024, deflasi Indonesia sebesar 0,12 persen secara bulanan atau month to month (mtm). (Kumparan 5/10/24)
Tidak hanya itu ternyata Deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut sejak Mei hingga September 2024 memperlihatkan dengan jelas "masyarakat kelas pekerja sudah tidak punya uang lagi untuk berbelanja," kata ekonom dari Bright Institute, Muhammad Andri Perdana.
Karena itu, permintaan bank sentral Indonesia agar masyarakat lebih banyak belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5% mustahil terwujud. Pasalnya, hampir semua sektor industri melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), yang bakal berimbas pada anjloknya daya beli.(BBC NEWS 4/10/24)
Luar biasa dampak deflasi ini bagi kehidupan kita, selain itu jika daya beli rumahtangga terus menurun maka akan berimbas pada kesejahteraan keluarga, karena besarnya anggaran rumah tangga saat ini dikeluarkan untuk biaya kesehatan dan pendidikan.
Jika ternyata deflasi ini menyebabkan keluarga mengurangi biaya perbelanjaan bahan pokok, apatah lagi untuk biaya kesehatan dan pendidikan yang tentunya lebih mahal, maka tidak akan terpenuhi kebutuhan pokok keluarga yang ada hanya mengorbankan biaya pendidikan dan kesehatan mengingat rendahkan daya beli untuk kebutuhan pokok.
Jika hal ini terus dibiarkan akan berakibat fatal pada kesejahteraan generasi kita, akan menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan dan pendidikan.
Beginilah jadinya dalam sebuah negeri yang menerapkan sistem kapitalisme yang mana disandarkan pada putusan individu semata. Kebebasan kepemilikan memastikan setiap individu bisa memiliki apapun dengan cara apapun juga.Tentunya hukum rimba berlaku atasnya. Sementara peran negara dieliminir keberadaannya.
Mengakibatkan yang kaya makin kaya sedang yang miskin makin miskin. Kesejahteraan mustahil terwujud nyata. Rakyat kebanyakan dipastikan jadi pihak yang paling dirugikan dan mengalami kesengsaraan.
Seandainya sebuah negara bisa berfungsi layaknya seorang ibu rumah tangga yang serba bisa mengatur dan nengelola keuangan dengan baik, yang tidak akan mengutamakan berhutang tetapi lebih menjadikan kebutuhan menjadi prioritas utama, dengan mengalokasikan dana yang ada. Layaknya sistem hari ini yang menjadikan berhutang sebagai solusi utama mebgatasi masalah keuangan negara baik dalam hal pembangunan atau lainnya. Kondisi ini mengakibatkan negara kita tergadai dalam kungkungan hutang berbalut bantuan. Yang mengakibatkan penjajahan gaya baru yang akan terjadi pada negara kita, inilah realita hari ini.
Lain dengan sistem Islam, yang tentunya memberi jaminan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga. Semua bisa mengakses layanan kesehatan dan pendidikan secara langsung dan pemenuhan individu ditanggung oleh negara. Islam mengharamkan pengelolaan sumber daya alam oleh swasta maupun asing sehingga negara mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai. Sumber pemasukan negara dalam sistem Islam pun sangat banyak, seperti hasil pengelolaan sumber daya alam, zakat, ghanimah, fa’i, jizyah, khajraj, dan sebagainya akan mampu menyejahterakan rakyat.
Islam pastinya memutuskan bahwa kebutuhan pokok tiap individu meliputi sandang, pangan, dan papan wajib terpenuhi. Islam juga menetapkan hak dasar masyarakat berupa keamaan, pendidikan dan kesehatan. Maka sebuah negara wajib untuk memenuhi kebutuhan pokok dan hak dasar rakyatnya dengan berbagai mekanisme yang sempurna. Cara islam mengatur segala kebutuhan rakyatnya agar terpenuhi yaitu dengan:
Pertama, jaminan pemenuhan kebutuhan primer tersebut direalisasikan dengan mewajibkan para lelaki memberi nafkah kepada diri dan keluarganya serta mewajibkan kerabat dekat untuk membantu saudaranya. Negara membantu rakyat miskin juga mewajibkan kaum muslim membantu rakyat yang miskin.
Kedua, pengaturan, pengelolaan dan distribusi hak milik yang adil dan merata. Wajib bagi negara menyediakan layanan keamanan, pendidikan dan kesehatan bagi seluruh rakyat.
Ketiga, terkait produksi. Negara akan menjaga pasokan dalam negeri. Negara membuka akses lahan untuk memaksimalkan produksi lahan. Mendukung petani melalui modal, edukasi, pelatihan serta dukungan produksi dan infrastruktur yang menunjang.
Keempat, terkait distribusi. Negara menciptakan pasar yang sehat dan kondusif, mengawasi rantai niaga dan menghilangkan distorsi pasar. Negara juga mengawasi agar penentuan harga mengikuti mekanisme pasar. Tiap penyimpangan dalam kenaikan harga semisal penimbunan dan ekspor berlebihan akan ditindak tegas.
Segala kegiatan Ekonomi akan dilandasi nilai ibadah bukan untuk meraih materi semata melainkan meraih ridho Allah, sehingga kegiatan ekonomi akan erat kaitannya dengan hukum syara.
Penerapan sistem Islam secara keseluruhan akan memungkinkan terwujudnya kesejahteraan rakyat per individu. Sistem ekonomi yang dilandaskan Islam menetapkan sumber-sumber pemasukan negara sehingga negara yang mampu memenuhi kebutuhan pokok rakyat, tanpa bergantung pada hutang dan pajak sebagaimana sistem negara kapitalisme.
Wallahualam bish-shawab.