Oleh: Sherlina Sukma
Seruan mengibarkan bendera bajak laut One Piece di sejumlah wilayah terjadi menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80. Hal tersebut adalah bentuk ekspresi kekecewaan rakyat terhadap ketidakadilan dan gerakan ini bukanlah bentuk makar, melainkan simbol bahwa rakyat mencintai negeri ini, namun tidak rela negerinya terus di dera penderitaan akibat ulah oligarki.
Makna dari bendera one piece adalah bendera bajak laut berlogo tengkorak yang khas dengan topi jerami yang merupakan simbol di kapal Luffy dan kru topi Jerami, karakter utama dalam anime One Piece. Bendera One Piece tersebut memiliki makna filosofis dan fungsi identitas yang kuat dalam dunia ciptaan Eiichiro Oda. Bendera ini menunjukkan reputasi, peringatan kepada musuh, hingga menanamkan rasa takut atau hormat di kalangan sesama bajak laut dan warga dunia.
Simbol ini memuat beberapa makna penting diantaranya tengkorak dan tulang bersilang, elemen klasik dari Jolly Roger yang menandakan status bajak laut. Topi jerami, ikon pribadi Luffy (kapten) menyimbolkan impian, kebebasan, dan warisan tekad. Ekspresi tersenyum, mencerminkan semangat hidup Luffy dan filosofi kebebasan serta kebahagiaan, bahkan di tengah bahaya. Logo ini secara umum mencerminkan karakter Luffy sebagai kapten yang optimistis, pantang menyerah, dan punya mimpi besar menjadi Raja Bajak Laut.
Cerita One Piece mencerminkan kondisi di Indonesia, di mana segelintir pejabat menikmati kekuasaan, sementara rakyat tertindas. Meski secara formal merdeka, rakyat belum merasakan kemerdekaan sejati dalam kehidupan mereka karena kebijakan yang condong ke elit.
Terkait maraknya masyarakat yang mengibarkan bendera one piece, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad menanggapi hal tersebut. Menurut Dasco, pengibaran simbol-simbol tersebut diduga mengindikasikan adanya gerakan sistematis untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Padahal ini adalah sebuah bentuk kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap penguasa yang memberikan kebijakan-kebijakan menyulitkan masyarakat bukan mensejahterakan masyarakat.
Rakyat Indonesia sudah lelah dengan ketidakadilan yang merajalela. Akar dari masalah negeri ini sejatinya adalah karena sistem Kapitalisme. Penerapan sistem kapitalisme telah melahirkan kesenjangan sosial yang tajam. Kebijakan dibuat hanya demi kepentingan elite, sehingga rakyat terus tercekik oleh kezaliman struktural, mirip dengan sistem dunia dalam cerita animasi One Piece yang penuh korupsi dan penindasan.
Umat harus sadar bahwa masalah mendasar yang dihadapi adalah karena penerapan sistem buatan manusia yang bersifat lemah, bukan dari Allah sang pencipta. Sistem yang benar hanya dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh). Syariat Islam akan menjadikan umat terbebas dari kemudharatan sistem kapitalisme.
Allah menurunkan Islam bukan sekedar ajaran spiritual, tetapi sebagai sistem hidup yang menjadikan umat Islam sebagai khairu ummah (umat terbaik) yang menegakkan keadilan dan menolak segala bentuk penindasan. Hanya Islam yang mampu memberikan kesejahteraan di bumi ini, karena Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi seluruh alam, kasih sayang bagi semesta alam).
Sehingga ketika Kesadaran rakyat mulai muncul, maka harus diarahkan kepada perjuangan hakiki yaitu dengan mengubah sistem kapitalisme menuju penerapan sistem Islam di bawah naungan Khilafah. Bukan hanya sekadar simbolik, tetapi perlawanan yang terarah dan terukur melalui dakwah dan perubahan sistem. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam hendaknya selalu memperjuangkan kesatuan umat islam untuk menegakkan daulah islamiyah agar sistem islam kembali dapat diterapkan di bumi ini.