RADAR ACEH | Bireuen- Pencegahan Stunting terus digelorakan di Kecamatan Kutablang. Gampong Paya Rangkuluh merupakan gampong yang turut menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting hari ini, yang dipusatkan di halaman gampong setempat, Senin, (2/12/2019).
Keuchiek Gampong Paya Rangkuluh, Saiful dalam sambutannya yang diwakili Sekdes, Muzakkir, menyebutkan, "Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama, Dinas DPMGPKB Bireuen, Dinas Kesehatan Bireuen, Muspika Kutablang, Puskesmas, Tenaga Ahli P3MD Bireuen, PD/ PLD P3MD Kutablang, Perangkat Gampong, Bidan Desa, Kader TP PKK, Kader Posyandu/ BKB dan unsur masyarakat gampong Paya Rangkuluh,"
"Harapan kami, materi yang disampaikan nantinya bisa bermanfaat dan acara ini dapat berjalan sukses. Terimakasih atas partisipasi semua pihak dan para undangan lainnya yang telah berkenan hadir, terkhusus Pendamping Lokal Desa (PLD) setempat, Rossi M.Isa dan Kasi Pemerintahan Zulfikar serta dan para Pendamping Desa Kutablang lainnya, yang telah aktif membantu kami dalam menyiapkan acara ini", ujar Sekdes Muzakkir.
Pada kesempatan yang sama, Camat Kutablang Mukhsen, S.Ag yang diwakili Sekcam Yusran, mengatakan, "Kegiatan ini bermanfaat untuk masyarakat, terutama dalam meningkatkan perilaku hidup sehat guna mencegah Stunting, dan kegiatan ini bagian dari realisasi Dana Desa yang telah di plot pada APBG 2019 di sub bidang kesehatan dan masih menjadi prioritas ditahun 2020" ungkapnya
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kutablang, Mursal, SKM, dalam paparan materinya, menyampaikan "Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tinggi badan seorang anak jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang (anak) seusianya. Penyebab utama stunting, adanya kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun atau 1000 Hari Pertama Kelahiran. Stunting bisa dicegah, tapi tak bisa diobati," imbuhnya.
"Untuk itu, mari kita cegah stunting dengan meningkatkan pola hidup sehat, termasuk menjaga pola makanan bergizi untuk anak. Sebab hanya 10 persen stunting dipengaruhi oleh unsur genetika, sedangkan 90 persen lagi disebabkan oleh faktor perilaku hidup sehat dan kecukupan gizi," terang Mursal yang dilanjutkan dengan pemateri kedua Mukhlis Aminullah Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar (TA PSD) P3MD Bireuen terkait Konvergensi Stunting.
Pada paparan materi, "Peran Pemerintah Gampong dalam Pencegahan Stunting sesuai Prioritas Dana Desa Tahun 2019 dan 2020, Mukhlis menjelaskan, Kegiatan pencegahan stunting merupakan program nasional yang harus dilaksanakan di setiap desa. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Desa (Permendes) nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 dan Permendes nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020, dimana Stunting masih menjadi prioritas yang masuk ranah pelayanan sosial dasar di desa,"
"Pencegahan stunting, selain kegiatan yang tercantum pada APBG, yakni Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), pembangunan sarana infrastruktur, seperti penyediaan air bersih, Jamban sehat, rumah layak huni, pembangunan saluran pembuang rumah tangga dan sebagainya, itu juga termasuk dalam upaya pencegahan stunting di gampong. Kami selaku Tenaga Ahli P3MD Bireuen, Pendamping Desa Kecamatan dan Pendamping Lokal Desa (PLD) yang merupakan ujung tombak pendampingan di desa yang siap memfasilitasi dan pendampingan kegiatan tersebut dan kegiatan lainnya dengan menggunakan dana desa," ujarnya
"Juga dengan mengoptimalkan resource yang ada di gampong untuk mendukung sarana/prasarana penunjang pencegahan stunting serta melakukan upaya-upaya komunikasi, informasi dan edukasi tentang pencegahan stunting sampai pada tahap penyadaran masyarakat tentang budaya hidup bersih dan sehat," pungkas Mukhlis Aminullah.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Bayi Rutin Imunisasi, Bayi Sehat, Bumil KEK, Nenek Siaga (aktif ke posyandu manula), Ayah Siaga dan sejumlah penghargaan lainnya serta puluhan paket Gizi untuk balita terindikasi Stunting, kurang gizi, dan paket makanan tambahan untuk belasan balita lainnya. [SR]