EVENT OLAHRAGA: PERLUKAH PERHATIAN KHUSUS?


author photo

27 Mei 2023 - 11.05 WIB


Oleh: Katmiasih 
(Pemberhati Sosial)

Semarak kegembiraan kesuksesan dari SEA Games masih terasa saat ini. Apalagi kemenangan timnas U-22 Indonesia yang berhasil meraih mendali emas di final melawan Thailand. Kemenangan itu memecahkan rekor setelah 32 tahun tim sepak bola Indonesia minim prestasi di ajang SEA Games. Saat ini, total 87 medali emas, 80 medali perak, dan 109 medali perunggu berhasil dibawa pulang Tim Indonesia.

Namun di balik kesuksesan dari ajang SEA Games, perlu juga kita cermati tentang besarnya anggaran yang disediakan pemerintah. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut Indonesia menggelontorkan Rp852,2 miliar untuk keperluan mentas di SEA Games Kamboja 2023. Dana digunakan untuk beberapa peruntukan mulai dari pembinaan atlet hingga bonus peraih medali.

Dana sebesar itu digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sebagaimana dilansir dari berita CNN.Indonesia (Rabu, 17 Mei 2023)

Kebutuhan Rakyat Dikesampingkan
 
Demikianlah begitu pemerintah memberi perhatian khusus terhadap event olahraga. Belum lagi berbagai bonus yang diterima para atlet yang mendapatkan mendali setelah sampai di Indonesia. Baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah asal masing-masing atlet. Anggaran APBN maupun APBD kembali terkuras hanya untuk satu bidang semata yakni olahraga. 

Sungguh pembiayaan yang luar biasa besar yang harus ditanggung rakyat Indonesia guna menghargai suatu bidang tertentu. Padahal banyak sekali permasalahan yang ada di negeri ini yang memerlukan tindakan dan dana yang besar pula. Tingginya tingkat kemiskinan, stunting maupun kerusakan infrastruktur jalan adalah hal yang nyata dan memerlukan tindakan termasuk dana yang besar. Belum lagi bidang-bidang lain yang menyangkut hajat hidup rakyat. 

Dalam sistem sekuler kapitalis seperti saat ini ajang-ajang pariwisata dan perlombaan apalagi taraf internasional seakan mendapatkan perhatian khusus dan menjadi prioritas negara. Kemenangan di kancah internasional seakan sangat penting guna menunjukkan prestise negara di mata dunia. Tak peduli apa yang terjadi di dalam negeri, rakyatnya dikesampingkan dan sendiri berjuang dalam kesusahan.

Islam Utamakan Kebutuhan Rakyat 

Berbeda dengan Islam ketika memandang olahraga. Olahraga dalam Islam diperbolehkan.  Sebagaimana anjuran Rasulullah agar kita mempelajari berkuda, memanah dan berenang. Islam menjadikan olahraga sebagai persiapan menjaga stamina dan melatih para pemuda Islam agar kuat dalam perjuangan jihad bukan ajang pertandingan yang menjadi tontonan dan komoditi demi prestise. 

Sebagaimana firman Allah."Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang mampu kamu upayakan" (QS. Al Anfal: 60)

Khalifah sebagai pemimpin umat Islam akan memperioritaskan hal-hal lain yang lebih dibutuhkan umat. Penyediakan pangan, sandang dan papan maupun infrastruktur negara lebih diutamakan karena  menyangkut kewajiban dan amanah sebagai pemimpin. Selain itu dengan pelaksanaan Islam secara kaffah akan menjadikan Islam menjadi rahmatan lil allamin sehingga kesejahteraan dan kejayaan terwujud di mata dunia.
Wallahu allam beshowab.
Bagikan:
KOMENTAR