Oleh : Siti Nur Ainun Ajijah ( Pemerhati Masalah Umat )
Kembali masyarakat Kota Balikpapan dihebohkan dengan adanya aksi bullying yang dialami oleh anak di bawah umur. Korban yang baru duduk di bangku kelas 7 salah satu SMP di Balikpapan itu pun harus mendapat perawatan di rumah sakit lantaran alami geger otak. Mirisnya lagi, terduga pelaku mengunggah aksi bullyingnya di status whatsapp dengan caption “ala ala aja kesian”. Video berdurasi 13 detik itu pun viral di media sosial instagram yang diunggah oleh kakak korban berinisial IW.
Dikonfirmasi kepada IW bahwa aksi bullying itu terjadi pada Rabu (21/8/2024) sekira pukul 20.00 wita. Bermula saat korban mengadu kepada gurunya terkait perbuatan pelaku. Kesal, pelaku pun langsung mendatangi korban usai bermain sepak bola di salah satu lapangan kawasan Karang Rejo, Balikpapan Tengah. “Pelaku jengkel dan menerjang adek saya di saat selesai main bola di lapangan,” tutur IW.
Usai mendapatkan tindak kekerasan tersebut, korban pun pulang ke rumah dengan kondisi memar. Namun saat ditanya, korban enggan menjelaskan. Setelah ditelusuri, rupanya ia kembali menjadi korban bullying temannya. “Pelaku ini dekat rumah dan anak ini sering mukul adik saya dari SD sampai sekarang masuk SMP kelas 1,” ujarnya. Tak tahan dengan tindakan pelaku yang kerap membully adiknya, IW dan keluarganya pun melaporkan tindakan tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan. https://lintasbalikpapan.com/2024/08/28/korban-bullying-di-balikpapan-alami-geger-otak-pelaku-unggah-videonya-di-status-whatsapp/
Dengan viralnya video pelajar SMP Balikpapan yang mengalami tindak kekerasan oleh pelaku pelajar sekolah, menjadikan peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan yang terjadi di kalangan remaja dan dunia pendidikan. Seperti diketahui bullying tidak hanya terjadi di Balikpapan, tetapi kasus serupa juga sering terjadi di wilayah Indonesia lainnya terlebih di kota-kota besar.
Sebenarnya untuk kasus bullying sendiri sudah ada sejak dari dahulu hanya saja semakin ke sini semakin sering dengan berbagai macam jenisnya. Tentu ini sangat menyedihkan dan parahnya ada yang sampai korbannya mengalami keterbelakangan mental atau pun sampai merenggut nyawa. PR besar untuk semua, terlebih pendidikan hari ini yang memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak-anak. Sebab kebanyakan kasus bullying pun terjadi justru malah di lingkungan sekolah.
Melihat meningkatnya fenomena bullying yang kebanyakan dilakukan oleh kalangan pelajar mulai dari usia kecil sampai dengan dewasa, penting untuk dilihat apa sebenarnya penyebab anak-anak tersebut melakukan hal tersebut. Meskipun dengan berbagai macam masalah yang melatar belakangi terjadinya bullying tentu semua tindakan tersebut tidak dibenarkan, baik dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang dewasa sekalipun.
Bullying adalah perbuatan tidak menyenangkan atau tindakan penindasan, perundungan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain. Kondisi hari ini bisa dikatakan kebanyakan manusia sudah jauh dari nilai-nilai Islam, jauh dari agamannya sehingga mereka dengan mudah melakukan hal-hal seperti menyakiti baik verbal maupun non verbal. Sudah banyak juga upaya dari berbagai pihak terlebih sekolah untuk mencegah bullying dan faktanya kondisi ini semakin hari semakin sering dan tindakan kasusnya lebih parah lagi.
Oleh sebab sistem sekuler kapitalis yang berhasil membuat manusia jauh dari agamanya, membuat manusia bebas untuk melakukan hal sesukanya. Atas nama hak asasi yang harusnya ada aturan mengatur terkait sikap dan pergaulan. Dengan banyaknya kasus bullying membuktkan bahwasanya sistem pendidikan sekuler kapitalis telah gagal dalam mencetak generasi. Sistem yang orientasinya materi tidak akan pernah mencetak generasi- generasi unggul dan shloih/sholihah. Dalam sistem sekuler kapitalis tumbuh subur kasus kekerasan sebab mencetak individu sekuler yang jauh dari Islam.
Berbeda dengan Islam, Islam dengan seperangkat aturan yang paripurna dapat mencegah ataupun menuntaskan permasalahan bullying, termasuk permasalah umat lainnya. Sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman:
الْإِسْلَامَ دِينًا الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah/5: 3]
Dalam Islam anak-anak adalah aset, generasi penerus peradaban maka akan dengan sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam akan mampu mencetak generasi taqwa yang memiliki kesadaran akan hubungannya dengan Rabb-Nya. Sistem pendidikan Islam akan membentuk pola pikir dan pola sikap Islam sehingga karakter anak sejak dini akan dikondisikan untuk ia siap menjadi anak yang sholih/sholihah. Bukan tanpa masalah minimal dengan sistem pendidikan Islam untuk anak-anak yang bermasalah itu sangat minim atau tidak sama sekali, terlebih masalah bullying.
Dengan penerapan Islam yang sempurna dapat dipastikan semua akan terkondisi. Dimulai dari keluarga yang nantinya negara Islam juga akan memberikan kesiapan kepada setiap rakyatnya untuk menjadi individu-individu bertakwa, kemudian dengan adanya pembinaan maka setiap keluarga akan dapat mendidik anak-anak mereka tidak hanya menjadi anak yang baik berprestasi tetapi bahkan bisa mencetak anak-anak mereka menjadi para pejuang Islam.
Maka jelas hanya dengan sistem Islamlah semuanya itu dapat terwujud, kejahatan jangankan yang besar bahkan yang terkecilpun akan sangat diminimalisir, sehingga kehidupan menjadi tentram. Umat dapat hidup dalam suasana yang islami, kebahagiaan dan ketentraman hidup. Tidak hanya dirasakan oleh kaum muslim tapi oleh seluruh umat manusia yang hidup di bawah naungan Daulah Islam. Wallahua’lambissawab