Lhokseumawe — Dunia medis Lhokseumawe kembali diguncang kabar memilukan. Seorang bayi dilahirkan dengan kondisi mengerikan usus terburai keluar perut usai menjalani operasi sesar yang dilakukan oleh dr. Teuku Yudhi Iqbal. Sp.OG sang dokter diketahui masih aktif berpraktik di RS Bunda. Minggu (10 Agustus 2025).
Wartawan media ini berupaya mengkonfirmasi langsung kepada dr. Teuku Yudhi Iqbal. Sp.OG yang diketahui menangani operasi sesar tersebut. Melalui pesan WhatsApp, dokter itu hanya memberikan jawaban singkat "Sejak hamil, orang tua bayi sebut saja Mawar bukan nama asli memang ada kelainan genetik, yaitu usus di luar," jelas dokter Yudhi Iqbal. Sp.OG pada wartawan media ini melalui pesan WhatsApp.
Jawaban singkat itu memunculkan pertanyaan besar Apakah sebelum operasi telah dilakukan pemeriksaan medis komprehensif? Adakah pengecekan berkala untuk meminimalkan risiko kematian pada bayi dan ibunya? Ataukah prosedur medis berjalan tanpa mitigasi optimal demi keselamatan pasien?
Sayangnya, setelah pertanyaan kritis itu dilontarkan, sang dokter langsung bungkam dengan mengatakan saya lagi ada pasien nanti dihubungi oleh pihak manajemen RS bunda. Selanjutnya wartawan media mencoba melakukan konfirmasi terkait kejadian tersebut dan langsung menyambangi RS bunda pada pukul 12:00 Wib namun setelah lama menunggu pihak manajemen mau pun sang dokter tidak menjawab pesan mau pun panggilan WhatsApp wartawan media ini Tidak ada balasan lebih lanjut. Namun beberapa saat kemudian sang dokter mengirimkan pesan WhatsApp bahwa acara wawancara akan dimulai alias ngaret dan tidak tepat waktu seperti dijanjikan oleh pihak manajemen.
Hingga beberapa waktu kemudian, pihak manajemen RS Bunda justru menghubungi wartawan media ini. Mereka mengundang untuk melakukan wawancara tatap muka pada Minggu hari ini, dengan alasan agar komunikasi lebih jelas dan “saling kenal”, seakan-akan masalah medis genting ini hanyalah urusan pertemanan dan bukan tanggung jawab profesional yang menyangkut nyawa manusia.
Kasus ini menambah catatan kelam tentang transparansi dan akuntabilitas pelayanan kesehatan di daerah. Publik menanti jawaban tegas bukan sekadar klarifikasi basa-basi atas tragedi medis yang telah merenggut hak hidup layak seorang bayi yang baru saja lahir ke dunia.
Wartawan media ini juga mencoba menggali informasi termasuk hasil USG dari sang dokter yang sebelumnya mengatakan ada kelainan genetik namun tampak USG tersebut baik-baik saja atau ini hanya bermain sandiwara untuk menutupi kesalahan saat dilakukan tindakan operasi sesar yang dilakukan oleh pelaku.(A1).