Sabang — Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sejumlah madrasah di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sabang disinyalir penuh kejanggalan, tidak transparan, dan berpotensi menjadi ladang korupsi. Demikian diungkapkan seorang tokoh masyarakat Sabang yang enggan disebutkan namanya kepada tim media ini. Selasa (12 Agustus 2025).
Sumber menuturkan, kepala madrasah kerap mengabaikan keterlibatan komite sekolah maupun perwakilan wali murid dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM). Lebih parah lagi, pihak madrasah disebut tidak pernah memajang papan publikasi realisasi penggunaan dana BOS yang dapat diakses publik sebuah kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Praktik tertutup ini, menurut sumber, luput dari pengawasan Kantor Kemenag Kota Sabang. Hal tersebut memunculkan kesan kuat di tengah masyarakat bahwa Kepala Kantor Kemenag setempat memilih menutup mata terhadap dugaan penyimpangan dana BOS.
“Kalau penggunaan anggaran negara tertutup seperti ini, sangat rawan manipulasi data dan mark up harga. Publik tidak tahu uang itu dipakai untuk apa dan sejauh mana manfaatnya,” tegas narasumber.
Ia menambahkan, tertutupnya akses informasi membuat peluang penyalahgunaan dana BOS semakin besar, sementara mekanisme pencegahan nyaris tidak berjalan.
Masyarakat pun mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana BOS di seluruh madrasah yang berada di bawah kendali Kemenag Sabang. Jika terbukti ada pelanggaran atau tindak korupsi, publik meminta pelaku diproses hukum secara tegas sebagai efek jera.
Selain itu, masyarakat juga menuntut agar hasil audit apa pun temuannya dipublikasikan secara terbuka demi menghapus prasangka dan kecurigaan yang sudah terlanjur mengakar.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah, Kasi Madrasah Kemenag Sabang memilih bungkam dan tidak memberikan komentar sedikit pun. Sikap diam ini justru semakin mempertebal kecurigaan publik bahwa ada masalah besar di balik pengelolaan dana BOS madrasah di Sabang.(Ak)