Kemana lagi tempat yang kita anggap paling nyaman dan juga dapat memberikan perlindungan? Tentu jawabannya adalah "Keluarga". Tapi saat ini, dengan berbagai kasus yang terjadi seperti kekerasan dalam rumah tangga, keluarga justru menjadi tempat yang menakutkan untuk kita kembali pulang.Tentu ini semua menjadi bukti betapa rapuhnya ketahanan keluarga Indonesia. Secara tidak langsung KDRT ini berdampak pada perilaku masyarakat yang kian bebas. Bisa kita tengok kasus terbaru dimana seorang ayah, SP (42), di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, tega melakukan kekerasan seksual terhadap anaknya sendiri berinisial SD (15). (sumber : medan.kompas.com).
Para laki-laki yang seharusnya menjadi pelindung keluarga justru tega melakukan kekerasan pada pihak yang seharusnya ia jaga dan lindungi. Banyak faktor penyebab KDRT, misalnya perselingkuhan, persoalan ekonomi, campur tangan pihak ketiga, terjerat judi, dan perbedaan prinsip hidup. Dan salah satu penyebab utamanya adalah paham sekularisme yang menyingkirkan nilai agama dari kehidupan. Sehingga membuat landasan ketaqwaan dan tanggung jawab ini hilang. Lebih parahnya lagi pendidikan sekuler liberal yang juga menumbuhkan kebebasan dan sikap individualisme menjadi gerbang kehancuran runtuhnya tembok pertahanan sebuah keluarga. Berbuat sesuatu demi hal yang disenangi tanpa peduli kelak apa yang akan terjadi. Pada akhirnya hubungan keluarga menjadi renggang dan bahkan putus. Gambaran keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah pun tidak terwujud.
Sungguh jauh berbeda dengan Islam. Keluarga di dalam sistem Islam memiliki bangunan yang kokoh dan tidak mudah goyah. Islam memiliki sejumlah ketetapan untuk mengatur kehidupan berkeluarga. Tentu yang pertama adalah dengan adanya pendidikan Islam yang kelak dapat membentuk individu dengan kepribadian bertakwa dan berakhlak mulia. Lebih dari itu, penerapan syariat Islam secara kaffah dalam bingkai negara akan menjaga dan mewujudkan keluarga sebagai surga karena keluarga akan menjadi tempat paling nyaman dan aman bagi semua anggota keluarga. Bukan sebaliknya seperti saat ini. Karena hanya dengan Islamlah, keluarga menjadi contoh nyata yang membuahkan keberkahan dalam kehidupan. Keberadaannya dekat dengan ketaatan dan kehidupannya subur dengan nilai-nilai yang bersumber langsung dari Allah dan Rasulullah Saw yang juga dinaungi oleh tegaknya sistem Islam.
Wallahualam bissawab.