LANGSA - Sejumlah awak media melakukan penelusuran ke Cafe Latte One yang berada dijalan T.Umar untuk melakukan kroscek terhadap isu Billiar adanya praktik judi, ternyata tidak benar.
Hal ini di ungkapkan ketua Ikatan Wartawan Online(IWO) Aceh, Abu Bakar kepada sejumlah Tim awak media saat mendatangi Cafe Latte One,Selasa (04/02/2020).
"Kita sudah cek langsung sendiri, bahwa tidak ada praktik judi di meja Billiard tersebut,selain tempat nya terbuka dan tidak juga mengunakan koin seperti yang diberitakan selama ini, tegas Abu.
Lanjut Abu,seandainya terjadi praktik judi di kemudian hari setelah kami kroscek hari ini, maka kami siap memberitakanya lagi tampa ampun.
Dirinya yakin, bahwa ini merupakan bentuk Cabang olahraga Internasional yang menguji ketangkasan dalam memasukan bola ke lubang yang ada di setiap sudut meja, dan tidak ada perjudian serta pertaruhan yang menjanjikan sesuatu.
Ditempat yang sama,penjaga Billyard Latte One,Jefrizal alias Ateng menyampaikan,tidak ada judi di billyard Latte One,dan judi tidak dibenarkan di Billyard ini.Bila ini terjadi saya akan menindak tegas tidak terkuali siapa dia.
Terkait biaya Rp.30.000 perjam menurut penjaga billiard ini merupakan biaya perawatan meja dan honorium dirinya dalam menjaga meja tersebut,ungkap Ateng.
Selain dirinya,Ateng mengaku bahwa ada beberapa teman lainya yang di tunjuk oleh Geuchik Blang Pase untuk bekerja di Cafe Latte One.
"Kami diperintahkan Geuchik untuk mengawasi,dan apabila ada praktik judi kami terdepan melaporkan hal ini pada Geuchik untuk menutup Cafe Latte One," ujar Ateng yang juga warga Blang Pase.
Billyar Caffe Latte One yang diresmikan beberapa waktu lalu oleh Skretaris Kota Langsa Ir Joni menyediakan delapan meja lengkap stik dan bola.Disela sela penelusuran,wartawan ikut juga bermain Billyard.
Sejumlah awak Media yang ikut telusuri dan bermain Billyard, Abu Bakar (Riau Kontras) Hendra(Haba Nusantara) Ridwan(Radar Aceh) Mahfud(Liputan Investigasi).(W)