Rel Maut di Simpang Ujong Pacu: Proyek Kereta Api Diduga Abaikan Standar, Pengendara Jadi Korban!


author photo

12 Jul 2025 - 04.13 WIB


Lhokseumawe -- Sebuah proyek rel kereta api di Simpang Ujong Pacu, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, kini menuai sorotan tajam dari warga. Bukannya memberi manfaat, pembangunan rel justru menjadi ancaman nyata bagi keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, Sabtu (12 Juli 2025).

Pasalnya, rel yang dibangun menonjol tinggi di atas permukaan aspal tanpa penyesuaian elevasi yang memadai. Perbedaan ketinggian yang ekstrem antara rel dan jalan membuat pengendara kerap kehilangan keseimbangan, terutama saat hujan mengguyur dan jalanan menjadi licin. Tak sedikit pengendara yang jatuh, bahkan nyaris celaka di titik rawan ini.
“Ini bukan lagi soal ketidaknyamanan. Ini murni soal nyawa,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Ia menambahkan bahwa kejadian serupa sudah terjadi berulang kali tanpa ada tindakan dari pihak terkait.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah pembangunan ini tidak melalui proses survei kelayakan teknis? Di mana pengawasan dari instansi berwenang? Jika dibiarkan, potensi jatuhnya korban jiwa tinggal menunggu waktu.

Warga pun mendesak agar:

1. Pihak berwenang segera turun tangan meninjau lokasi dan mengevaluasi kesalahan teknis yang terjadi.


2. Dilakukan perbaikan menyeluruh, khususnya penyesuaian ketinggian jalan dan rel agar aman dilalui.


3. Dipasang rambu peringatan atau marka jalan darurat guna mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.

Hingga laporan ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait pembangunan rel yang dipermasalahkan.

Satu hal yang pasti: proyek infrastruktur seharusnya menjadi solusi, bukan sumber malapetaka. Bila kelalaian ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin rel maut di Ujong Pacu akan mencatatkan korban jiwa pertama dan itu akan menjadi preseden kelam bagi pembangunan kereta api di Aceh.(A1)
Bagikan:
KOMENTAR