Subulussalam Aceh, Radar Aceh.com|
Sabtu (29/02/2020) Terkait pemberitaan beberapa media dalam dan luar negeri tentang Laporan Rainforest Action Network (RAN) untuk TBS Sawit yang berasal dari kawasan konservasi Rawa Singkil dan Hutan Leuser yang mengaitkan CV.Buana Indah sebagai penampung yang menyuplai TBS ke beberapa Perusahaan PKS yang ada di Kota Subulussalam dan Kab Aceh Singkil Provinsi Aceh beberapa bulan lalu.
Akhirnya Direktur CV.Buana Indah Jasman mengatakan tidak benar TBS yang ia terima dari nasabahnya (Ram dan petani) berasal dari kawasan Rawa Singkil maupun Kawasan Hutan Leuser. Hal ini ia pastikan saat Tim dari PT.Musim Mas,BKSDA dan Instansi terkait beserta dirinya meninjau lokasi yang diklaim masuk dalam Rawa Singkil di desa Lhok Raya Kec. Trumon.
Tanaman sawit yang ada dilokasi Rawa Singkil yang ada di desa tersebut baru menghasilkan TBS dengan berat kisaran di bawah 5 kilogram.Hal ini tidak sesuai dengan kriteria buah yang layak diterima di beberapa PKS, salah satunya PT. GSS (seperti yang diberitakan) yang selama belasan tahun ini tempat ia menolak TBS Sawit.
Ia ada memiliki beberapa poto yang beredar mengatasnamakan buah nasabahnya dari Rawa Singkil.Didalam poto terlihat berat TBS antara 25-30kg /TBS,"Saya menduga ada yang ingin mendzolimi usaha saya",ujar Jasman.
Atas kejadian tersebut ia meninggalkan beberapa nasabahnya yang berlokasi berdekatan dengan Rawa Singkil dan hanya mengambil hikmah serta bersabar, "rezeki ada yang mengatur",ucap pengusaha muda asal Aceh ini. Akibat perihal tersebut dirinya telah mengalami kerugian Milyaran rupiah,dalam bentuk pinjaman bagi para petani nasabahnya.
Yang paling miris ujarnya,tanaman sawit yang ada dilokasi Rawa Singkil di desa Lhok Raya terus berdiri, siapakah yang akan memanennya?Jika ada yang panen tentu ada penampung dan perusahaan yang membelinya.Ini PR kita semua, Rawa Singkil terhampar dari Singkil hingga Bengkung,"ungkapnya.
Untuk diketahui ujarnya, di Aceh Selatan dari Bakongan hingga Kapay Seusak saja ada sekitar 70an Ram (timbangan mini milik perorangan) dengan berpuluh SP dari belasan perusahaan PMKS yang ada di tiga Kab/Kota, Asel, Asing dan Subulussalam. Mengapa hanya CV. Buana Indah yang dikaitkan dengan sawit Rawa Singkil.RAN melaporkan Golden Agri Resource dan PT. Musim Mas serta 6 perusahan PMKS di Singkil-Subulussalam hingga perusahaan saya, Ada apa ini? Padahal begitu banyak CV pengumpul TBS dan pemegang SP TBS dari Singkil hingga Bekung,"tandasnya.
Lain Jasman lain pula Jasmin. Sementara itu Jasmin selaku Kepala Unit Kantor CV. Natama Prima menerangkan pada Radar Aceh, perusahaannya bergerak dibidang pemberi surat pengantar jalan jual beli TBS di PMKS PT. GSS dengan dua nama SP yakni GSM dan GSO. Yang telah bergerak dari tahun 2008 hingga sekarang,mengakui memang perusahaan nya ada membeli TBS dari lokasi yang diduga berasal dari Rawa Singkil.Tapi sejak laporan RAN tersebut rencananya dalam waktu dekat kita akan memilah-milah nasabah.
Menurut Jasmin saat ini TBSnya berasal dari daerah Rimo, Bakongan, dan Subulussalam.Untuk Aceh Selatan seperti dari Ram milik G di desa Cut Bayo, Ram M desa Bakongan, dan Ram I desa Lhok Raya.
Ketika Jasmin dimintai Radar Aceh keterangan seputar izin Usaha Perusahaannya, ia mengatakan di Kota Subulussalam kita hanya Kantor Unit (alamat Desa Dasan Raja) sementara Domisili Kantor Induk di Riau, " Untuk surat-surat izinnya, nanti saya tanya pak Daniel Sitorus, dia pimpinan saya di Riau", ujar Jasmin.(ID)
