Peningkatan Jalur Kereta Api di Muara Satu Zalimi Pedagang dan Pengguna Jalan


author photo

31 Mei 2023 - 19.06 WIB


Lhokseumawe --- Pembangunan proyek rel kereta api yang saat ini dikebut sudah masuk ke Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe, akibat dari pembangunan rel tersebut membuat para pedangang sekitar dan pengguna jalan Medan Banda Aceh terganggu, akibat debu yang sangat pekat, Rabu (31/05/2023).

Saat pewarta media ini mewawancarai beberapa pedagang sekitar proyek pembangunan rel kereta api mengatakan, kami sejak adanya pembangunan ini merasa sangat terganggu pasalnya para pembeli tidak mau singgah akibat debu berterbangan sangat pekat, dan saat ini omset jualan kami menurun drastis kami yang berjualan ini hanya kebagian untung makan debu proyek kereta api," paparnya dengan nada geram.

Lanjutnya, kami sangat berharap agar pihak terkait untuk segera turun kelokasi melihat kondisi kami yang tiap hari memakan debu proyek kereta api, dan kami sudah mulai mengalami sesak nafas akibat debu dan kalau kami tidak berjualan anak kami mau makan apa, kepada bapak Pj Walikota Lhokseumawe tolong tegur pihak rekanan untuk menyiram jalan agar kami tidak lagi memakan debu proyek kereta api," tutupnya.

Selain itu amatan pewarta media ini dilokasi terlihat jarak pandang para pengendara yang melintasi jalan Medan Banda Aceh terganggu, dan para pengguna jalan harus ekstra berhati hati saat melintasi proyek peningkatan jalur kereta api yang berlokasi di dekat jembatan perbatasan antara Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara Kecamatan Dewantara.

Diduga hal tersebut terjadi karena kurangnya penyiraman air diatas badan jalan dari pihak pelaksana proyek tersebut. Sehingga berdampak membahayakan bagi para pengguna jalan pedangang dan warga sekitar lokasi proyek peningkatan jalan kereta api. 

"Warga Blang Naleung Mameh, Agussalim kepada kepada pewarta media ini mengatakan abu ini timbul ketika lalu lalang kenderaan, kondisi ini terjadi akibat proyek perbaikan peningkatan jalur kereta api milik Negara yang kurang melakukan penyiraman air," paparnya. 

"Tambah Agus saat malam hari juga sering terjadi kecelakaan karena para pengendara tidak tau kalau ada proyek peningkatan jalur kereta api, karena kurangnya rambu-rambu yang dipasang oleh pihak pelaksana proyek dan kalau kecelakaan mereka harus mengadu kemana untuk itu kepada pelaksa proyek kita meminta jangan zalimi para pengguna jalan, dan jangan mencari keuntungan dengan menzalimi rakyat dan tiap hari harus makan debu jalan," tutup Agus.(Rjb)

Bagikan:
KOMENTAR