Oleh : Husnul Fatiyah,S.Pd
(Praktisi Pendidikan)
Dilansir dari laman pemprov Kaltim disebutkan, sejumlah utusan event internasional Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OICCA) 2023 atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan tiga kampus di Samarinda yakni Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI). Dalam kesempatan ini, Juru Bicara Gubernur Kaltim Karo Adpim Setprov Kaltim Hj Syarifah Alawiyah, Senin (10/7/2023) mengharapkan terjadinya kerja sama di masa akan datang dari seluruh Negara Islam di dunia yang mengikuti ajang internasional ini (kaltimprov.go.id,12/07/23)
Pelaksanaan OICCA di Provinsi Kaltim dimulai sejak 7-14 Juli 2023. Acara ini dipusatkan di sejumlah kota di Kaltim, yakni Balikpapan, Samarinda, Kutai Kertanegara dan IKN. Penunjukkan Kaltim sabagai tuan rumah bukan tanpa sebab. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Fito Ariotedjo mengatakan, perhelatan ini sekaligus mempromosikan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Ini acara yang sangat penting bagi Indonesia. Dalam Organization Islamic Cooperation Culture Activty (OICCA) ini kita sekaligus ingin memperkenalkan Ibu Kota Nusantara,” jelas Menpora RI tersebut (kemenpora,go,id, 11/7/2023)
OICCA sendiri adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dengan tujuan untuk menampilkan beragam budaya yang menjadi ciri khas negara Muslim terbesar di dunia
Dalam pelaksanaannya, OICCA akan mengunjungi sejumlah universitas-universitas di Indonesia yang berfungsi sebagai pusat budaya dan pendidikan bagi Muslim di kawasan Asia Timur. Serta, meningkatkan pengembangan kapasitas bagi pemuda di wilayah tersebut.
Selain OICCA, Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim menggelar acara diskusi pengembangan wisata religi melalui Meeting, Intencive, Convension and Exhibition (MICE). Kegiatan diskusi MICE ini diadakan sejalan dengan Kalttim Fest 2023, dengan menggunakan konsep FGD yang melibatkan narasumber dan penggiat pariwisata religi. Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah menjelaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi religi yang layak untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan penduduk Kaltim memiliki keragamaan yang dapat menjadi tujuan wisata bagi masyarakat nusantara.
Menilik dari tema yang diangkat pada perhelatan OICCA dan Kaltim Fest, merangkul keberagaman dalam budaya dan agama hanya akan semakin menguatkan moderasi di negeri-negeri muslim. Event pertemuan dan kerjasama OICCA di kampus dan Kaltim Fest dengan berbagai cara hanya bersifat seremonial. Keterpukauan akan budaya serta jalinan kerjasama melalui berbagai MoU sejatinya hanya melahirkan kesemuan harapan akan bersatunya kaum muslim di dunia.
Wujud persatuan dan indahnya Islam ada pada penerapan Islamnya bukan pada sarana dan prasarana yang justru mengaburkan terwujudnya penerapan Islam Kaffah. Berharap semu pada ekonomi dan persatuan lewat OICCA sementara SDAE negeri muslim terjajah.
Islam memandang kerjasama dengan negara lain harus memberikan kemaslahatan bagi warga negara. Kerjasama bilateral tidak boleh memberikan celah peluang bahaya bagi kepentingan dalam negeri baik politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertahanan keamanan. Terlebih jika kerjasama yang dijalin adalah kerjasama antar sesama negeri muslim, harapannya kerjasama ini akan membawa pada menguatnya persatuan kaum muslimin di dunia dan bukan malah menguatkan pemikiran-pemikiran selain Islam seperti moderasi apalagi sampai pada penguasaan dan penjajahan SDAE.
Terwujudnya Islam kaffah akan mampu menyelesaikan persoalan negeri-negeri muslim. Yang seharusnya menjadi cita-cita bersama seluruh kaum muslim adalah terimplementasikannya nilai-nilai Islam dalam negara secara kaffah. Ketika Islam diterapkan maka akan menjadi mercusuar peradaban dunia.