"

UMMATI, CINTA NABI CINTA HAKIKI


author photo

29 Sep 2023 - 09.36 WIB


Oleh Hj. Sulis Setyawati *)

Tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M, merupakan tanggal  istimewa bagi dunia yang tidak akan dilupakan.  Waktu  Nabi Muhammad SAW  dilahirkan di Mekah, dan di bulan Rabiul Awal juga Nabi Muhammad SAW dipaggil oleh Allah SWT.   Sekalipun keberadaan Nabi SAW sudah 14 abad yang lalu, namun nilai-nilai Islam yang dibawa Rasulullah SAW akan tetap  dipertahankan menjadi pedoman hidup bagi seorang muslim.

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok teladan yang dikagumi dengan sifatnya yang jujur, amanah, cerdas dalam menyampaikan syariat Islam. Bahkan seorang barat  Michael Hart dengan yakin menempatkan Nabi SAW sebagai orang nomor 1 dari 100 tokoh yang berpengaruh di dunia.  Hal ini tidaklah  berlebihan karena banyak bukti yang menunjukkan betapa besarnya pengaruh Nabi dalam memimpin dan mengubah dunia mengubah masa jahiliyah menjadi masa peradaban Islam yang sempurna serta mampu menguasai dunia hampir 14 abad lamanya.  Pada masa jahiliyah, seorang ibu apabila melahirkan anak perempuan dianggap sebagi aib sehingga seorang ayah rela mengubur anaknya hidup-hidup.  Hukum yang berlaku hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang menang dan berkuasa, saling memakan satu dengan lainnya tanpa  mengenal halal haram.  Pelacuran, prostitusi, perjudian, minuman keras, perkelahian dan berbagai kemaksiatan membelenggu masyarakat Arab saat itu. Nabi SAW diangkat oleh Allah menjadi Rasul terakhir sebagai penutup risalah kenabian, Nabi  SAW yang membawa syariat Islam agar menjadi rahmat bagi seluruh alam.   Nabi SAW melakukan perubahan secara totalitas pada masyarakat  dan generasi Mekah yang  rusak  menjadi  generasi ideal dan diidamkan semua orang.  Beliau mengubah posisi perempuan/Ibu yang semula tidak dihargai menjadi perempuan yang mempunyai kedudukan istimewa, sangat dihargai dan dihormati bahkan disetarakan dengan surga bagi anak-anaknya. 

Kecintaan Nabi SAW kepada umatnya tidak diragukan lagi, bahkan di saat menjelang akhir hayat pun Beliau masih memikirkan umatnya, dengan ucapan ummati, ummati, ummati...(umatku, umatku, umatku).  Meskipun Nabi SAW telah dijanjikan surga oleh Allah, namun masih gelisah dan sedih memikirkan bagaimana nasib umatnya nanti.  Malaikat Jibril  menghibur Nabi dengan berkata,   “Jangan khawatir, wahai Nabi Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya”.  MaasyaAllah, begitu tulusnya cinta Nabi SAW kepada umatnya, namun apakah kita umatnya sudah mencintai Nabi dengan sepenuh hati?
Mencintai Nabi SAW harus dengan cara yang benar sebagaimana dicantumkan dalam Al Quran dan As Sunnah.  Beberapa upaya untuk membuktikan cinta kepada  Nabi SAW diantaranya:
Meneladani apa yang dilakukan oleh Nabi SAW,لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Meneladani Nabi SAW tidak hanya dalam ibadah khusus seperti shalat, puasa, zakat, haji semata, namun juga dalam segala segi kehidupan, mulai bangun tidur sampai membangun negara.  Kaum muslimin diperintahkan Allah untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah).
Banyak menyebut nama Nabi SAW, membacakan shalawat dan salam kepada Beliau sebagai dilakukan oleh Allah dan malaikat.   Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh hormat kepadanya (TQS Al Ahzab:56)
Mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah dan apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW.  Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (TQS Ali Imron 31-32).
Memperjuangkan/menolong  syariat Islam yang dibawa oleh Nabi SAW.  Wahai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (TQS. Muhammad:7).

Cinta Nabi kepada umatnya luar biasa dan tidak diragukan lagi, cinta yang abadi  dunia hingga kiamat nanti.  Semua umat berharap akan mendapat syafaatnya, dimana tidak ada yang bisa membantu lagi.  Mari kita balas cinta Nabi yang hakiki dengan menjadikan  generasi yang cinta kepada Nabi  tanpa tapi tanpa nanti. 

*) Alumni Ma’had Al Adhhar Bogor, 
    Pemerhati Perempuan dan Generasi
Bagikan:
KOMENTAR