Negara Abai Dalam Menjamin Makanan Halal dan Toyyib Untuk Rakyatnya


author photo

12 Agu 2024 - 07.13 WIB


Penulis: Samsinah, A.md.keb ( Muslimah Peduli Umat)

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso menegaskan tidak ada laporan peningkatan kasus gagal ginjal pada anak. Hal ini disampaikan dr Piprim dalam menanggapi ramainya isu tentang banyaknya anak yang menjalani terapi cuci darah di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Menurut dr Piprim, tidak semua anak melakukan terapi cuci darah karena gaya hidup. Tetapi ada banyak penyebab seorang anak harus menjalani cuci darah. Seperti, kelainan bawaan pada ginjal dan saluran kemih yang telah dialami anak sejak lahir. Ada juga sindrom nefrotik yang memicu terjadinya gangguan pada ginjal. (26/07/2024 CNNIndonesia.com)

Konsultan nefrologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengklarifikasi adanya isu viral banyak anak-anak menjalani cuci darah di RSCM. dr Eka menegaskan kasus gagal ginjal akut tidak mengalami lonjakan, meski memang ada anak yang menjalani hemodialisis di RSCM.

dr Eka mengungkapkan bahwa RSCM ini merupakan rumah sakit rujukan nasional yang memiliki layanan khusus cuci darah untuk anak. Jadi jelas pasiennya bukan hanya berasal dari Jakarta tetapi juga luar pulau Jawa. ( 27/07/2024 Detik.com)

Dokter mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang bisa meningkatkan resiko terkena gagal ginjal. salah satunya kebiasaan konsumsi makanan dan minuman kemasan yang tinggi gula.

Dokter Eka mengatakan faktor penyebab gagal ginjal didominasi oleh pola hidup yang tidak sehat, sehingga dr. Eka memastikan suplemen, vitamin, dan berbagai obat-obatan selama dikonsumsi sesuai anjuran dan di bawah pengawasan dokter, tidak akan menyebabkan gagal ginjal akut.

Meski anak penderita gagal ginjal yang berujung cuci darah tidak mengalami lonjakan, tetapi keberadaan kasus ini sangat penting untuk menjadi perhatian karena sebagian kasus erat kaitannya dengan pola konsumsi yang salah atau tidak sehat, dan hal inilah yang mendominasi faktor penyebab gagal ginjal.

Faktanya hari ini produk berpemanis sangat banyak yang beredar di pasaran, yang merupakan produk industri makanan dan minuman di Indonesia. Tetapi sangat disayangkan, produk tersebut mengandung kadar gula yang tidak sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam angka kecukupan gizi. Menciptakan terobosan makanan berpemanis yang sangat menarik perhatian dikalangan anak-anak adalah hal yang diincar oleh kalangan pebisnis yang mengejar keuntungan materi daripada mempertimbangkan kandungan gizi di dalam produknya.

Sangat jelas terlihat bahwa mereka tidak peduli dengan efek yang ditimbulkan  bagi kehidupan anak-anak dari makanan yang mereka jual. Yang mereka inginkan hanya keuntungan dan uang dengan modal yang pas-pasan. Hal ini sangat wajar terjadi dalam kehidupan yang diatur oleh sistem Kapitalisme, di mana uang menjadi tujuan utama dari proses produksi.

Akibat negara abai terhadap aspek kesehatan dan keamanan pangan untuk anak-anak, akhirnya tidak sesuai dengan konsep makanan halal dan thayyib yang diajarkan Islam. Negara  jelas terlihat abai dalam menentukan standar keamanan pangan dan memberikan jaminan keberadaan makanan yang halal dan thayyib untuk masyarakat.

Sistem yang mengatur kehidupan bernegara saat ini sungguh tutup mata  dari menjamin kesehatan pada rakyatnya terutama anak-anak. Hal yang berbeda terjadi dalam sistem pemerintahan Islam. Di dalam Islam negara diwajibkan bisa menjamin pemenuhan bahan pangan yang halal lagi thayyib sesuai dengan perintah syariat. 

Negara dalam Islam juga akan mengontrol industri pangan agar memenuhi ketentuan Islam tersebut. Untuk itu negara akan menyediakan tenaga ahli khusus, melakukan pengawasan, dan menerapkan sistem sanksi yang tegas bagi pihak-pihak yang melanggar aturan yang ada. Tidak hanya itu saja Negara Islam juga akan melakukan edukasi kepada masyarakatnya atas makanan halal dan thayyib ini, melalui berbagai mekanisme atau cara dengan beberapa sarana untuk mewujudkan kesadaran pangan yang tidak hanya halal tapi juga harus thayyib, sehingga kesehatan masyarakat lebih terjamin.

Sudah saatnya kita harus membuka mata bahwa kesuksesan Negara dalam memberikan jaminan kesehatan dan kesejahteraan dimulai dari makanan yang halal dan thayyib dan hanya bisa terwujud dengan penerapan syariat Islam secara kaffah.  

Wallahua'lam bishshowab.
Bagikan:
KOMENTAR