Kondisi Jalan Utama Menuju Pantai Ujong Blang Memprihatinkan, DPRK Lhokseumawe Desak Tindakan Tegas Pemerintah


author photo

26 Jan 2025 - 22.41 WIB


LHOKSEUMAWE – Infrastruktur jalan utama menuju Pantai Ujong Blang, salah satu destinasi wisata andalan di Kota Lhokseumawe, kini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Beberapa titik di sepanjang jalan tersebut telah berubah menjadi kubangan lumpur, yang disebabkan oleh tingginya curah hujan serta kurangnya pemeliharaan yang memadai. Jalan yang berlubang dan tergenang air ini bukan hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga menimbulkan ancaman keselamatan bagi pengendara motor dan mobil yang melintasinya.

Kerusakan yang semakin parah pada akses utama menuju objek wisata tersebut telah memicu perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi C DPRK Lhokseumawe. Dalam beberapa kesempatan, mereka telah menyuarakan kekecewaannya atas lambannya respon dari pemerintah daerah terhadap permasalahan ini. Salah satu peristiwa tragis yang mencuat adalah kecelakaan yang dialami seorang pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat terperosok ke dalam lubang besar yang tergenang air. Korban menderita luka serius dan membutuhkan perawatan medis.

Puteh Usman Bintang, anggota Komisi C yang membidangi infrastruktur dan pembangunan, mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakresponsifan pemerintah terhadap kondisi jalan yang telah membahayakan keselamatan warga dan wisatawan. "Kondisi jalan yang rusak ini telah kami sampaikan dalam rapat Paripurna dan bahkan telah memanggil pihak Dinas PUPR. Ini merupakan masalah yang sangat serius. Jalan menuju Pantai Ujong Blang merupakan akses vital, baik bagi wisatawan maupun masyarakat setempat. Tidak seharusnya dibiarkan berlarut-larut hingga menimbulkan korban jiwa," tegas Puteh Usman.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lhokseumawe, Safaruddin, mengakui bahwa jalan tersebut memang direncanakan untuk diperbaiki dalam kerangka pembangunan jalan lingkar dua jalur. Namun, hingga kini proyek tersebut belum juga terealisasi. Safaruddin menjelaskan bahwa sejumlah kendala teknis dan administratif, termasuk penganggaran dan pembebasan lahan, menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan proyek tersebut.

"Kami menyadari betul bahwa kondisi jalan ini sangat memprihatinkan dan membahayakan penggunanya. Jalan tersebut memang sudah direncanakan masuk dalam program pembangunan jalan lingkar dua jalur untuk mendukung pariwisata dan aktivitas ekonomi masyarakat. Namun, ada beberapa proses yang harus dilalui, termasuk penganggaran dan pembebasan lahan, yang menjadi kendala utama dalam pelaksanaan proyek ini," jelas Safaruddin.

Pemerintah daerah diharapkan untuk segera mengambil langkah-langkah darurat guna memperbaiki kondisi jalan sementara waktu, seperti penambalan atau perawatan minimal, agar keselamatan pengguna jalan dapat terjamin sembari menunggu proyek besar yang tengah direncanakan. Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Lhokseumawe, perbaikan infrastruktur jalan yang memadai bukan hanya akan meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga berperan penting dalam menunjang perekonomian lokal yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.(Adv)
Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ 2014-2019 - Radar Informasi Indonesia, PT