Salah satu gebrakan utama adalah Program Pemilihan Duta Wisata, yang dirancang sebagai wadah pengembangan potensi generasi muda. Tak hanya soal ajang pemilihan, program ini menjadi panggung pembentukan karakter, kepemimpinan, serta keterampilan komunikasi dalam rangka memperkuat promosi budaya dan pariwisata Aceh Utara.
Di sektor olahraga, Disporapar juga tak main-main. Proyek penimbunan lapangan outdoor Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) menjadi bukti nyata perhatian terhadap infrastruktur olahraga. Fasilitas yang lebih layak diharapkan mampu memaksimalkan potensi atlet-atlet muda di berbagai cabang olahraga.
Lebih dari itu, penyusunan Masterplan Pembangunan Infrastruktur Arena Olahraga juga tengah disiapkan sebagai langkah jangka panjang menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan dan profesional. Rencana pembangunan lapangan atletik di Kecamatan Lhoksukon menunjukkan semangat pemerataan fasilitas hingga ke tingkat kecamatan, sekaligus menjaring bibit-bibit unggul dari pelosok daerah.
Sementara itu, penyusunan Design Olahraga Daerah (DOD) menjadi langkah strategis dalam mengidentifikasi potensi lokal dan menyusun pola pembinaan berbasis data dan kebutuhan lapangan.
Komitmen Disporapar dalam mendukung prestasi juga diwujudkan lewat persiapan menghadapi ajang-ajang bergengsi seperti PraPora melalui KONI dan seleksi POPNAS, sebagai bentuk pembinaan dan pembibitan atlet menuju level kompetisi nasional.
Program-program ini bukan sekadar rutinitas birokrasi, melainkan investasi jangka panjang dalam mencetak SDM unggul. Pemerintah daerah menegaskan arah pembangunan yang berfokus pada penguatan karakter, wawasan, dan daya saing pemuda serta atlet Aceh Utara.
Dengan semangat kolaboratif dan keberpihakan pada generasi muda, Aceh Utara bergerak menuju masa depan yang lebih berprestasi dan berdaya saing di tingkat regional maupun nasional.(M)
