Oleh: Jingga Islami
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Berau mengalami peningkatan pada tahun ini mencapai 5,15 persen. Angka itu naik 0,20 persen dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 4,95 persen. Kondisi ini menjadi perhatian lebih serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera menciptakan lapangan kerja dan usaha yang layak bagi
masyarakat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari
menjelaskan, pihaknya terus melakukan berbagai langkah antisipatif guna mengatasi
permasalahan pengangguran. Salah satunya melalui pelatihan kerja, pembukaan job fair, serta penyebaran informasi mengenai lowongan kerja yang tersedia di berbagai sektor.
Gimana yah nasib kita?
Masalah pengangguran saat ini bukanlah kali pertama terjadi di indonesia, hal ini tidak
hanya berbahaya bagi keberlangsungan hidup masyarakat tapi juga menimbulkan masalah
baru. Contohnya, masalah sosial dimana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2024 menunjukkan, tingkat pengangguran usia muda (15-24 tahun) di indonesia telah mencapai 17,32 persen.
hal ini membuat keresahan dan tekanan bagi kalangan anak muda yang seharusnya
memiliki kesempatan kerja namun malah menyumbang angka persentase pengangguran. tidak bisa kita pungkiri bahwasanya peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam masalah ini. Pemerintah seharusnya memiliki solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pengangguran apalagi ini menyangkut keberlangsungan hidup masyarakatnya.
Di sistem kapitalisme, pendidikan sering dianggap sebagai komoditas yang
diperdagangkan. Kesenjangan ekonomi sangat terlihat di ranah pendidikan sekarang, semakin bagus pendidikan itu maka semakin mahal juga biaya yang harus dikeluarkan. Tidak hanya biayanya saja yang susah tapi untuk mencari pekerjaan pun cukup sulit.
Pendidikan di sistem kapitalisme tidak bisa jaminan seseorang mendapatkan pekerjaan.
Menurut Badan Pusat Statistik mencatat sekitar ada 7.465.599 pengangguran di Indonesia per Agustus 2024. 11,28% di antaranya, atau 842.378 orang, merupakan ‘sarjana pengangguran, yaitu lulusan D4, S1, S2, dan S3. Lantas jaminan apa yang harus dilakukan masyarakatnya mempunyai pekerjaan yang baik. Masyarakat seringkali dihimbau untuk terus berusaha dan
bekerja keras agar bisa mendapatkan pekerjaan, namun kerja keras saja tidak akan bisa mengatasi angka pengangguran, jika tidak adanya lapangan pekerjaan yang disediakan.
Mau sebanyak apapun pelatihan yang diberikan untuk masyarakat jika standar atau
persyaratan untuk masuk kerja saja dipersulit, maka akan susah untuk masyarakat mendapatkan pekerjaan. Saat ini pemerintah terkesan hanya sebagai regulator dan jembatan perusahaan.
Pendidikan hanya sebatas mencetak buruh pasar dan siap pakai. kalaupun masyarakat itu mendapatkan pekerjaan, gaji yang dihasilkan masih terbilang cukup rendah untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup dan ujung ujungnya masyarakat yang harus mengerti.
Pandangan Islam
Dalam pandangan islam masyarakat adalah tanggung jawab negara baik itu dalam
memberikan lapangan pekerjaan, memberikan pendidikan yang terbaik serta mempersiapkan generasi muda untuk siap dalam menghadapi dunia kerja. Pendidikan dalam Islam akan
menyiapkan pelajar berkualitas, ber syaksiyah islamiyah dan bisa menciptakan pekerjaan
sendiri sesuai keahliannya.
Tidak hanya soal pendidikan saja Islam akan menjamin setiap kepala rumah tangga
yakni suami untuk bekerja. hal ini tentu saja akan memberikan kesempatan yang besar bagi perkembangan negara bukan hanya rakyatnya saja yang sejahtera namun semua yang ada di dalam negara islam akan merasakan manfaatnya. Tidak ada sistem yang lebih baik dari pada sistem islam itu sendiri.
Dalam negara islam tidak ada yang namanya kebermanfaatan apalagi membebani
rakyatnya, sekelas Khalifah Umar Bin Khattab rela tidak makan karena memikirkan umatnya,
berbanding terbalik dengan pemimpin kita saat ini. Rasulullah bersabda, “setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah tentang kepemimpinannya.” maka betapa tak terpujinya para pemimpin yang hanya berorientasi melanggengkan kekuasaan dan melupakan penderitaan rakyatnya. Wallahu'alam