Dalam beberapa waktu terakhir, muncul berbagai isu dan serangan opini yang bernada destruktif terhadap pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Sebagai Ketua Umum Satgas Percepatan Pembangunan Aceh, saya memandang situasi ini perlu disikapi dengan bijak agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang memiliki niat mengganggu stabilitas daerah.
Kritik memang dibutuhkan dalam sistem demokrasi, namun ketika kritik digunakan sebagai alat provokasi dan penyebaran kebencian, maka itu bukan lagi bagian dari kontrol sosial—melainkan upaya melemahkan pemerintahan yang sah.
Beberapa oknum terlihat berusaha membangun narasi negatif di ruang publik dengan mengatasnamakan rakyat, padahal di balik itu terdapat kepentingan pribadi dan kelompok tertentu yang tidak sejalan dengan arah pembangunan daerah. Mereka memutarbalikkan fakta dan menyebarkan opini yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Padahal, saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Timur tengah bekerja keras untuk memperbaiki pelayanan publik, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menggerakkan ekonomi rakyat di tengah berbagai keterbatasan. Upaya ini semestinya mendapat dukungan, bukan gangguan.
Tindakan provokatif semacam ini berpotensi menghambat program pembangunan, menimbulkan keresahan sosial, dan menguras energi masyarakat yang seharusnya difokuskan pada kerja produktif. Karena itu, saya mengimbau seluruh elemen masyarakat agar tetap tenang, bijak dalam menerima informasi, dan tidak mudah percaya pada isu-isu yang belum jelas sumber kebenarannya.
Kita perlu memahami bahwa pembangunan hanya bisa berjalan dalam suasana yang stabil dan kondusif. Persatuan dan ketenangan masyarakat adalah modal utama dalam membangun Aceh Timur yang lebih baik.
Saya juga mengingatkan kepada para penyebar provokasi untuk menghentikan tindakan yang dapat memecah belah masyarakat. Jika ingin memberikan masukan, lakukan secara santun dan berdasarkan data, bukan dengan fitnah dan kebencian.
Mari kita bersama menjaga marwah daerah ini. Pemerintahan yang bekerja dengan tulus untuk rakyat harus kita dukung, bukan kita rusak dengan opini menyesatkan.
Demi Aceh Timur yang damai, maju, dan bermartabat mari bersatu melawan segala bentuk provokasi yang hanya menimbulkan perpecahan.
Mustafa Abdullah, SE
Ketua Umum Satgas Percepatan Pembangunan Aceh