Nurliya Fitrina dari Aceh Utara Bersinar di Olimpiade Sains Nasional 2025 Bidang Fisika


author photo

8 Okt 2025 - 10.24 WIB


Malang – Lima siswa terbaik asal Aceh, salah satunya Nurliya Fitrina dari Kabupaten Aceh Utara, tampil membanggakan daerahnya dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.

Tahun ini, OSN mengusung tema “Sains Itu Menyenangkan, Pendidikan untuk Semua, Ramah dan Inklusif.” Kegiatan tersebut menjadi wadah bagi generasi muda Indonesia untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari matematika, biologi, kimia, hingga fisika bidang yang menjadi fokus utama tim Aceh.

Salah satu peserta yang mendapat perhatian adalah Nurliya Fitrina, siswi SMA Negeri 1 Nisam, yang mewakili Aceh Utara dalam bidang fisika. Dengan semangat belajar tinggi dan tekad kuat, Nurliya berupaya mengharumkan nama sekolah dan daerahnya di tingkat nasional. Bidang fisika dikenal sebagai salah satu cabang paling menantang karena menuntut kemampuan analisis, eksperimen, dan penalaran ilmiah yang kuat.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara, Muhammad Johan, S.Pd., M.Pd., yang turut mendampingi para peserta selama kompetisi di Malang, menyampaikan apresiasi dan kebanggaan terhadap para siswa asal Aceh yang berhasil menembus ajang nasional tersebut.

 “Mereka adalah duta ilmu pengetahuan dari Aceh Utara. Datang dengan semangat belajar yang tinggi, berjuang membawa nama baik daerah, dan menanamkan pesan bahwa pendidikan adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Ia menambahkan, keberhasilan lima siswa Aceh menembus OSN tingkat nasional merupakan hasil dari kerja keras guru pembimbing, dukungan sekolah, serta komitmen pemerintah daerah dalam membina dan menumbuhkan talenta muda di bidang sains.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta tidak hanya mengikuti ujian teori dan eksperimen, tetapi juga berpartisipasi dalam sesi pembinaan ilmiah, diskusi panel, serta kunjungan laboratorium di lingkungan kampus UMM. Seluruh rangkaian kegiatan dirancang untuk memperkuat karakter ilmiah, nalar kritis, dan semangat kolaboratif antar pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.

Muhammad Johan menegaskan, Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara akan terus memperkuat pembinaan bidang sains di sekolah-sekolah, terutama dalam mata pelajaran seperti fisika dan kimia yang menjadi fondasi kemajuan teknologi dan inovasi di masa depan.

 “Anak-anak Aceh harus percaya diri bersaing di panggung nasional. Kita ingin mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengubah pengetahuan menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

OSN 2025 diikuti oleh ratusan pelajar terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang pengukuran kemampuan akademik, tetapi juga sarana pembentukan karakter, kedisiplinan, serta semangat kebersamaan antar generasi muda bangsa.

 “Kami ingin anak-anak Aceh terus membaca, berpikir, dan berani bermimpi besar. Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang mencintai ilmu,” tutup Muhammad Johan.

Kehadiran lima siswa Aceh, termasuk Nurliya Fitrina dari SMA Negeri 1 Nisam Aceh Utara dalam Olimpiade Sains Nasional 2025 menjadi simbol kebangkitan pendidikan Aceh dan Aceh Utara. Dari ruang kelas di Nisam hingga ke Malang, mereka membawa pesan bahwa semangat belajar dan rasa ingin tahu adalah cahaya bagi masa depan bangsa.(**)
Bagikan:
KOMENTAR