Jalan Penghubung Hampir Putus, 60 Hektare Sawah di Rantau Binuang Terancam Tenggelam


author photo

24 Nov 2025 - 19.59 WIB




ACEH SELATAN – Jalan penghubung sepanjang sekitar 4 kilometer yang menjadi akses utama antara Gampong Kedai Padang, Kecamatan Kluet Utara, dan Gampong Rantau Binuang Lama, Kecamatan Kluet Selatan, Aceh Selatan, kini berada dalam kondisi kritis dan nyaris putus. Senin (24 November 2025).

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan badan jalan di titik tertentu hampir habis tergerus luapan sungai. Dari lebar jalan semula, kini disebut hanya tersisa sekitar dua meter yang dapat dilalui warga.

Sultan Razhi, mahasiswa sekaligus putra asli Gampong Rantau Binuang, mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi tersebut. Ia menyebut, jika tidak segera ditangani, akses itu berpotensi terputus total dalam waktu dekat.

“Sebagian besar badan jalan sudah hilang terseret arus sungai. Kalau dibiarkan, akses masyarakat Rantau Binuang untuk ekonomi, peternakan, pertanian, dan aktivitas lainnya akan lumpuh,” ujarnya.

Bukan hanya infrastruktur jalan yang terdampak. Erosi di sepanjang aliran sungai juga mengancam area persawahan warga. Sekitar 60 hektare sawah masyarakat disebut berada dalam ancaman tenggelam jika gerusan sungai terus berlanjut.

“Ini bukan sekadar kerusakan jalan. Ini ancaman serius terhadap lahan produktif yang menjadi sumber penghidupan utama warga. Potensi dampaknya bisa menjadi bencana sosial-ekonomi bagi masyarakat Rantau Binuang,” kata Sultan.

Atas kondisi tersebut, Sultan mendesak Bupati Aceh Selatan beserta jajaran, khususnya pemerintah Kabupaten Aceh Selatan yang membidangi infrastruktur dan penanggulangan bencana, untuk segera turun tangan.

Ia menilai, langkah mitigasi seperti pembangunan bronjong, penguatan tebing sungai, serta penataan ulang sistem drainase perlu dilakukan segera sebelum kerusakan meluas dan tidak dapat dipulihkan.

“Ini saatnya pemerintah hadir secara konkret. Keterlambatan penanganan hanya akan memperbesar kerugian dan memperdalam penderitaan masyarakat,” tegasnya.

Masyarakat Rantau Binuang dan sekitarnya kini menanti langkah cepat, tegas, dan terukur dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk menyelamatkan akses jalan dan lahan pertanian mereka.(**)
Bagikan:
KOMENTAR