Lhokseumawe — Di tengah upaya pemulihan pascabanjir, warga Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, kembali dihadapkan pada persoalan serius. Pasokan listrik di kawasan itu hingga kini belum stabil, memaksa masyarakat menjalani malam dalam kegelapan selama berhari-hari. Jumat (12 Desember 2025).
Tidak berhenti di situ, warga Desa Blang Naleung Mameh juga mengeluhkan harga gas LPG 3 kilogram yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh sejumlah pangkalan. Kondisi ini membuat masyarakat merasa terbebani, terlebih saat mereka masih berupaya bangkit dari dampak banjir.
Warga mendesak Pemerintah Kota Lhokseumawe dan pihak Pertamina untuk melakukan inspeksi mendadak ke pangkalan-pangkalan yang diduga melanggar aturan penjualan. “Jika ada pangkalan yang menjual gas di atas HET, cabut saja izin mereka,” tegas seorang warga.
Masyarakat berharap tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi darurat untuk meraih keuntungan. Mereka meminta pemerintah menindak tegas oknum penjual yang menaikkan harga demi menjaga hak masyarakat atas energi dengan harga terjangkau.
“Jangan mengambil untung di tengah masyarakat yang sedang mengalami musibah,” pungkas warga yang enggan namanya dipublikasikan.(A1)