AIPER Bireuen 2019, Rapai Pulot Grimpheng dan Rapai Pasee Suguhan Pembukaan


author photo

12 Okt 2019 - 00.33 WIB


RADAR ACEH | Bireuen - Perhelatan event Aceh International Percussion (AIPER) tahun 2019 yang digelar Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini akan menghadirkan pabrik rapai, yang bertujuan memberi edukasi kepada pengunjung dan memberikan pengalaman estetis yang diperoleh peserta dengan membuat langsung sebuah rapai sebagai alat perkusi tradisional Aceh.

AIPER yang berlangsung dalam serangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Bireuen ke 20 Tahun 2019 ini, peserta workshop nantinya akan dibekali cara pembuatan rapai dan pemahaman tentang alat pukul tradisional khas Aceh tersebut yang memiliki nilai histori dan kental filosofi keacehan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh melalui Kabid Seni dan Bahasa, Suburhan, SH, kepada Radar Aceh saat dijumpai lokasi acara sedang berlangsungnya gladi bersih di Stadion Cot Gapu Bireuen, Jum'at (11/10/2019) malam, menyebutkan," AIPER ini diselenggarakan sejak 12-15 Oktober 2019.Kegiatan ini direncanakan dibuka oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Nantinya aneka pertunjukan akan disuguhkan pada prosesi ceremonial pembukaan."

"Seperti, pertunjukan massal Rapai Pulot Grimpheng yang berkolaborasi dengan Rapai Pasee, yang dibawakan oleh sanggar-sanggar seni di bawah asuhan Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Bireuen. Performance ini bertujuan mengangkat khasanah perkusi asal Bireuen yang terkenal, yaitu Rapai Pulot Grimpheng itu sendiri," imbuhnya.

Amatan Radar Aceh dilokasi, pada malam pembukaan nanti, pengunjung juga akan dimanjakan dengan suguhan konsep pembukaan yang mengkolaborasi lighting show dan motion graphics visual, yang bisa disaksikan pada kiri kanan panggung.

Lanjut Suburhan, Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini, juga akan diramaikan dengan penampilan dari luar negeri, yakni negara India dan China yang akan menampilkan perkusi khas negaranya yang menyerupai gendang bersama alat petik perkusi lainnnya. Sedangkan utusan negara China, akan menampilkan Barongsai dengan alat pukul khas (negeri tirai bambu-red),"

Karena sesuatu lain hal, hanya India yang didatangkan langsung, sedangkan atraksi seni dari China akan ditampilkan oleh pegiat seni asal Tionghoa yang berdomisili di Banda aceh.

Diketahui, selain dua negara tersebut, Singapore, Vietnam yang direncanakan ikut ambil bagian di event AIPER, mengurung niat mereka karena sesuatu lain hal. Namun masih terdapat sejumlah utusan provinsi lain, yakni Papua, Makassar, Riau, Bengkulu, dan Sumatera Utara yang menurunkan dua grup kesenian. Nantinya seluruh utusan provinsi tersebut akan menampilkan sajian perkusi terbaik dari daerahnya masing-masing, seperti Gondang Sembilan dan sebagainya.

Dikatakan Suburhan, "Kami harapkan, sajian-sajian yang ditampilkan pada panggung Aceh International Percussion ini, bisa menghibur dan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Aceh dan konsep acara Aceh International Percussion di Bireuen akan menggagas konsep pertunjukkan Syariah," ungkapnya.

Even kesenian yang didukung penuh pemerintah Kabupaten Bireuen dengan merumuskan tema "Perkusi, Meretas Sekat Tradisi Dunia", ini ada empat kegiatan pada AIPER ini, yaitu International and Nusantara Percussion Art Performance, Appreciation of Arts dan Urban Stage, Percussion Art Carnival, Workshop Pembuatan Rapai, Bazar Wisata and Kuliner. Tujuannya, menarik wisatawan manca negara untuk berkunjung dan mempromosikan Aceh khususnya alat musik perkusi rapai kepada dunia.

"Khusus di panggung International and Nusantara Percussion Art Performance, pada malam penutupan akan dimeriahkan dengan penampilan Sabyan Gambus dari Jakarta," pungkasnya. [SR] 
Bagikan:
KOMENTAR