Lhokseumawe --- Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Mutia, Aceh Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat mencekik masyarakat, Sabtu 14 Mei 2002.
Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tarif parkir per jam yang diterapkan oleh rumah sakit milik Pemkab Aceh Utara tersebut, apalagi keluarga pasien yang kendaraannya harus berjam-jam bahkan berhari-hari berada di parkiran RSUD. membuat pengunjung harus merogoh kocek tambahan.
Seperti diceritakan Lukman Hakim , salah seorang keluarga pasien. Ia menuturkan, tidak adanya tarif parkir maksimal yang ada di RSUD Cut Mutia membuat dirinya tidak tenang berada di rumah sakit. Pasalnya, biaya parkir dihitung perjam.
"Iya biaya parkir disini sangat mahal, bila pembesuk lewat dua jam, biaya parkir dihitung perjam, saya parkir motor sekitar 5 jam, terpaksa harus bayar Rp. 6000, dan seterusnya akan membengkak" ujar lukman dengan sedikit kesal.
Ia berharap agar pihak pengelola parkir RSUD Cut Mutia meninjau lagi tarif parkir tersebut, karena terasa sangat memberatkan.
Humas RSU Cut Meutia Aceh Utara, dr Harry Laksamana saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, kepada media ini mengatakan persoalan parkir ini sudah dikelola oleh pihak ketiga.
"Mewakili manajemen nanti kami akan sampaikan kepada rekanan tentang keluhan keluhan termasuk terkait biaya. Biasanya dalam rapat rutin manajemen dan akan kita follow up kepada rekanan pengelola penunjang Pelayanan di RS," ucapnya.
" Tarif ada tertera didalam MOU, dan rekanan membayar pertahun kepada RS sesuai dengan kesepakatan MOU," ucapnya.(RJ)
