SIAPA ANIS BASWEDAN?


author photo

20 Jan 2023 - 14.35 WIB



Anis Baswedan merupakan seorang tokoh politik non partai yang cukup populer saat ini, hal ini tidak lain karena keberhasilannya dalam menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Disaat masyarakat apatis terhadap para politisi, Anis Baswedan bak oase ditengah padang pasir. Janji-janji politik dan kampanyenya ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam pilkada 2017 secara garis besar mampu dia tunaikan. sehingga kemudian Anis Baswedan masuk menjadi salah satu calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi. Partai Nasdem melihat peluang ini dan menyatakan secara resmi akan mengusung Anis Baswedan sebagai calon presiden dalam pilpres 2024. Lantas bagaimana latar belakang seorang pria yang pernah menjadi ketua OSIS se Indonesia ini? 

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Anis Baswedan memiliki Nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, ia dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969. Ayahnya bernama Drs Rasyied  Baswedan, S.U merupakan seorang mantan wakil rektor Universitas Islam Indonesia Yogjakarta. Sedangkan ibunya bernama Ibu Aliyah Rasyid M.Pd seorang akademisi (guru besar) pada Universitas Negeri Yogjakarta. Anis Baswedan merupakan seorang cucu dari Pahlawan Nasional Abdurrahman Baswedan yang pernah menjadi  menteri penerangan pada masa awal kemerdekaan. 

Pendidikannya dimulai pada TK Masjid Syuhada, kemudian dilanjutkan ke Sekolah Dasar Laboratori Yogjakarta. Bakat kepemimpinan seorang Anis Baswedan sudah terlihat semenjak masih sekolah, ketika SMP dia aktif menjadi salah seorang pengurus Organisasi Intra Sekolah (OSIS) di SMP N 5 Yogjakarta, dan menduduki jabatan sebagai pengurus HUMAS. Ketika sekolah SMA pada tahun 1985 ia terpilih sebagai ketua OSIS di SMAN 2 Yogjakarta, ia juga terpilih sebagai ketua OSIS se Indonesia, setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 Ketua OSIS se Indonesia. Ketika sedang sekolah di SMA dia sempat terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar siswa Indonesia-Amerika yang diselenggarakan oleh AFS. Selama setahun ia menetap di Milwaukee,Wisconsin, Amerika Serikat (1987-1988). Karena mengikuti program ini membuat Anis harus menempuh pendidikan SMA selama empat tahun. Setelah tamat SMA Anies sempat bekerja di Televisi Republik Indonesia (TVRI), di stasiun televisi milik negara ini Anis bekerja sebagai salah satu pewawancara tetap dalam acara bertajuk “tanah merdeka”.
Tamat dari SMA Anies Baswedan kemudian melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi. Ia memilih Universitas Gajah Mada (UGM), ia terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi pada tahun 1989. Tiga tahun kemudian, Anis terpilih sebagai Ketua Senat UGM. Ketika menempuh kuliah Strata I di UGM ini, tepatnya tahun 1993 Anis mendapat beasiswa dari JAL (Japan Airline) Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo, Japan dalam bidang kajian Asia. Beasiswa ini didapatkannya setelah memenangkan  sebuah lomba menulis mengenai lingkungan. Ketika lulus pada tahun 1995 ia menikah dengan Fery Farhati Ganis dan memulai karirnya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM. 

Beberapa tahun kemudian ia mendapatkan bea siswa untuk program Magisternya pada Internasional Security and Economic Policy di University of Maryland, College Park, tepatnya pada tahun 1997. Setahun kemudian Anis memenangkan penghargaan William P. Cole III Fellowship dari school of Public Policy, University of Maryland. Dalam tahun yang sama, ia juga mendapatkan ASEAN Student Awards Program dari USAID-USIA-NAFSA.
Setelah lulus program Magister tahun 1999, Anis kembali melanjutkan studinya untuk program Doktoral melalui jalur beasiswa Fullbright pada Northern Illinois University. Anis mengambil studi Doctor of Philoshofi bidang Departemen Ilmu Politik. Ia menulis desertasi dengan judul “Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia.” Berkat atensinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang politik Anies meraih beasiswa Doktor berprestasi pada tahun 2004 “Gerald S Maryanov Fellow” dari Northern Illinois University. beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa Northern Illinois University yang punya prestasi dan integritas dalam pengembangan Ilmu Politik. 

Jabatan dan Riwayat Pekerjaan
Setelah selesai menempuh pendidikan secara akademis hingga tingkat paling tinggi, pada tahun 2005 Anis Baswedan kembali ke tanah Air dan dipercaya sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute, yang merupakan sebuah institusi (lembaga) yang banyak pergerakan dalam bidang riset dan analisis kebijakan publik. Anis juga mengabdi sebagai penasehat Nasional di Partnerhip for Governance Reform setahun kemudian, Anis banyak memberikan sumbangsih mengenai otonomi daerah kepada Instansi terkait. 

Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2007, Anis  terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina Jakarta. Saat itu ia juga merupakan Rektor termuda di Indonesia (usianya saat itu 38 Tahun). di Kampus yang didirikan oleh Almarhum Prof Dr Nurcholish Madjid (Cak Nur) ini dia menggagas program Paramadina Fellowship yang bertujuan merekrut anak-anak terbaik darimana saja untuk berkuliah di Universitas Paramadina secara gratis. Dia juga memasukkan Mata Kuliah  anti korupsi sebagai salah satu mata kuliah wajib. Atas berbagai prakarsa dan gagasannya dalam memajukan peradaban dunia, namanya menjadi perbincangan internasional. Sebuah majalah internasional terkemuka Foreign Policy pada tahun 2008 memasukkan Anis Baswedan ke dalam daftar 100 tokoh intelektual Dunia. Anis merupakan satu-satunya figur dari Indonesia dan bahkan dari Asia tenggara yang namanya masuk dalam daftar 100 intelektual dunia tersebut.
Kiprah dan konstribusi Anis Baswedan untuk negeri ini tidak berhenti disitu, pada tahun 2010 Anies mendirikan “Gerakan Indonesia Mengajar.” Gerakan ini merupakan gerakan pengiriman anak-anak muda terbaik bangsa untuk mengajar di sekolah-sekolah dasar (SD) terpencil di seluruh pelosok nusantara. Program ini dimaksudkan untuk mengisi kekurangan guru berkualitas yang dapat disediakan pemerintah hingga ke daerah-daerah. Atas prakarsanya ini, sebuah majalah yang bernama Foresight memasukkan Anis kedalam daftar 20 orang penting dalam 20 tahun mendatang. Penghargaan ini adalah tentang prediksi 20 orang yang akan mengubah dunia dalam 20 tahun yang akan datang. Di tahun yang sama yaitu 2010, Royal Islamic strategic centre Yordania,memasukkan nama Anis dalam 500 Muslim berpengaruh di dunia, nama Anis pun sejajar dengan nama-nama besar didunia Islam yang sudah dikenal lebih dahulu.

Selama menjalankan program Indonesia mengajar, Anies bersama para pengajar muda merasakan sekali kurangnya bahan bacaan yang bermutu bagi anak-anak didaerah pelosok. Sehingga kemudian Anies kembali menggagas satu program yang penting demi kemajuan pendidikan dan pengetahuan di negeri ini, yaitu Gerakan Indonesia menyala. Sebuah gerakan yang bertujuan mengatasi kekurangan buku-buku bacaan yang berkualitas didaerah-daerah terpencil, dengan mendirikan perpustakaan-perpustakaan dan pengiriman buku-buku bacaan yang bermutu. Dengan harapan seluruh negeri akan terang dengan nyala Ilmu Pengetahuan. 

Bersentuhan Dengan Dunia Politik
Sebagai salah seorang akademisi yang memahami persoalan politik, pemikiran dan pengetahuannya dibutuhkan untuk pemajuan negara dan  bangsa. Sebagaimana pemikirannya yang ia tuangkan dalam bukunya “merawat tenun kebangsaan”, Anis memaparkan mengenai permasalahan  yang dihadapi bangsa ini. Ada tiga isu besar menurutnya, yaitu masalah kepemimpinan, demokrasi dan terakhir pendidikan. Terkait persoalan kepemimpinan, Anies Baswedan mengatakan bahwa negeri ini butuh pemimpin yang siap untuk “lecet-lecet” melawan status quo yang merugikan rakyat, berani bertarung melunasi semua janjinya. Pada tahun 2013 Anis diminta untuk memimpin komite etik KPK.
Pada tahun 2013, Anis diundang untuk mengikuti Konvensi Calon Presiden (Capres) yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat  untuk pemilihan presiden 2014. Partai Demokrat adalah sebuah partai yang didirikan dan dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia ke 6 yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam konvensi capres ini diikuti oleh 20 tokoh nasional, namun dalam konvensi ini, akhirnya yang terpilih adalah wartawan senior sekaligus CeO Jawapost Dahlan Iskan. 

Tidak ingin hanya setengah-setengah masuk dan berkiprah didunia politik, Anis kemudian bergabung dalam tim pemenangan (tim sukses) pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Djusuf Kalla. Anis bertindak sebagai salah seorang juru bicara tim sukses pasangan Jokowi-JK dalam pilpres 2014 tersebut. Setelah memenangkan pilpres Anis kemudian diangkat sebagai Menteri pendidikan Menengah dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja Jokowi-JK selama 2014-2015. Selama menjabat sebagai Menteri banyak terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Anis, salah satunya adalah kebijakan dalam mengubah hasil ujian nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan dari seorang pelajar. Mengubah kurikulum yang dipakai pada waktu itu yang sebelumnya memakai kurikulum 2013 diubah menjadi kurikulum yang lama karena dirasa kurang cocok untuk diterapkan.

Gubernur DKI Jakarta

Dalam reshufle kabinet Jokowi-Jk pertama Anis Baswedan termasuk salah satu menteri yang dicopot jabatannya sebagai Menteri. Namun Anis Baswedan kemudian diundang untuk maju sebagai salah satu calon gubernur berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2016. Anis-Sandi memperoleh kemenangan setelah di putaran pertama mampu melaju ke putaran kedua mengalahkan pasangan petahana Basuki Cahaya Purnama (Ahok)-Dajrot Saiful Hidayat yang didukung oleh PDI-P dan Partai-partai koalisi pemerintahan Jokowi-JK. 

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur, Anis Baswedan merupakan tokoh publik yang paling banyak disorot kinerjanya. Tidak jarang kritikan pedas, tuduhan-tuduhan keji bahkan cacian dan makian sering dialamatkan kepadanya. Namun ia jarang menanggapi melainkan kritikan yang bersifat konstruktif. Ia lebih memilih fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur dan menunaikan janji-janji politik dalam kampanye Pilkada DKI.

Selama menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meraih beberapa prestasi, seperti Sustainable Transport Award, World Summiton Information Society (WSIS) Prizes 2022, Asean ICT Awards (AICTA) 2021, dan masih banyak lagi. Salah satu tokoh yang mengapresiasi keberhasilan pemerintahan Anies adalah Hari Tanosoedibjo, menurutnya banyak perubahan pada masa kepemimpinan Anies yang berdampak positif bagi kehidupan warga Jakarta. HT menilai, Jakarta layak menjadi rujukan bagi kepala daerah lain tentang bagaimana mengelola suatu daerah. Selain itu berdasarkan rilis hasil survey dari lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) yang dilakukan pada 20-30 Juli 2022 menyatakan bahwa mayoritas masyarakat puas atas kinerja Gubernur Anis, dengan nilai sebesar 76,9 %. 
Pujian dan apresiasi atas keberhasilan Anis Baswedan sebagai Gubernur juga disampaikan oleh pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Tunggal Jamiluddin Ritonga, yang menilai bahwa mayoritas janji kampanye Anies terealisasi. Menurutnya janji-janji itu pada umumnya banyak yang diwujudkan. Beberapa janji-janji tersebut diantaranya membangun Stadion Sepakbola bertaraf internasional (Jakarta Internasional Stadium, program rumah DP 0 Rupiah, Program Ok Oce. Di bidang penanganan banjir sudah dilaksanakan. Dimana banjir di Jakarta tidak lagi setiap datang hujan. Hanya hujan besar di Jakarta atau Bogor yang menyebabkan banjir. Salah satu keberhasilan Anis mengatasi banjir Jakarta adalah dengan memperbanyak dan mengintensifkan pembangunan Sumur Resapan. Program –program Anis lainnya adalah membangun taman-taman sebagai ruang terbuka hijau untuk menanggulangi polusi udara di Jakarta, Integrasi moda transportasi massal disamping-samping program-program lainnya yang mendapat apresiasi dari masyarakat.

Di Usung Oleh Partai Nasdem Sebagai Calon Presiden 

Keberhasilan Anis selama menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur di DKI Jakarta menjadi salah satu faktor utama Nasdem memilih Anis Baswedan sebagai calon presiden di pemilihan presiden 2024. Nama Anis direkomendasikan sebagai salah satu nama calon presiden yang akan diusung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Nama Anis memang masuk dalam salah seorang calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi, sebagaimana rilis dari beberapa hasil Survey, Anis selalu menempati  urutan 3 besar sebagai calon yang akan dipilih jika maju sebagai capres 2024. Deklarasi pencalonan Anis Baswedan diumumkan oleh ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta pada senin 3 Oktorber 2022 yang lalu. sebaliknya Anis pun menerima pinangan Partai Nasdem ini dan menyatakan siap untuk maju sebagai kandidat presiden pada pilpres 2024.

Berdasarkan hasil pileg 2019, Nasdem meraih suara sebesar 12,66 juta suara atau 9,05 % dari total suara sah nasional. Dengan demikian Nasdem memang tidak bisa mengusung satu paket calon kandidat, karena tidak memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold)  yaitu penguasaan sebesar 20 % kursi di DPR atau perolehan suara 25 % secara nasional. Nasdempun menjajaki komunikasi politik dengan beberapa partai lain untuk berkoalisi, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. 

Setelah resmi akan diusung sebagai kandidat capres, disamping juga setelah lepas jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anis gencar keliling Indonesia untuk melakukan kegiatan safari politiknya. Dalam setiap kunjungannya ke berbagai daerah mampu menghadirkan massa yang membludak, salah satunya sebagaimana safari politik Anis di Aceh disambut oleh ribuan massa. 
Itulah sekilas profil sosok Anis Baswedan, yang merupakan salah satu bakal calon presiden dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengkampanyekan atau mengajak pembaca untuk memilih Anis Baswedan, namun karena ia baru satu-satunya calon yang secara resmi telah mendeklarasi diri untuk maju sebagai presiden, tentunya publik perlu dan berhak mengetahui sosok dan sepak terjang sang calon agar pemilih dapat menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani.

Penulis 
Lukman Hakim S.IP
Alumnus Ilmu Politik Unimal
Direktur Eksekutif Komunitas Pemuda Intelektual Aceh
Bagikan:
KOMENTAR