Belajar Sambil Tiarap, Anak SD di Aceh Timur Jadi Korban Lalai Negara


author photo

22 Mei 2025 - 12.03 WIB




Lhokseumawe, 22 Mei 2025 — Potret buram dunia pendidikan kembali mencuat dari Aceh Timur. Di SD Negeri Seuneubok Teungoh, Kecamatan Darul Ihsan, puluhan siswa kelas 1 dan 2 terpaksa mengikuti pelajaran tanpa meja dan kursi—menulis sambil tiarap di lantai kosong. Pemandangan memilukan ini menampar wajah birokrasi yang dinilai abai terhadap hak dasar anak bangsa.

Fakta mengenaskan ini terungkap usai pemantauan lapangan pada Jumat (17/5/2025). Tak hanya minim fasilitas, proses belajar dilakukan secara bergilir karena keterbatasan ruang kelas. Anak-anak bahkan harus menyapu sendiri ruang belajar sebelum memulai pelajaran. Banjir musiman makin memperparah kerusakan gedung, mempertegas krisis yang selama ini tersembunyi dari sorotan.

Amriya Zanur, mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Malikussaleh (Unimal), angkat suara keras. Ia menyebut kondisi tersebut sebagai bentuk kelalaian sistemik pemerintah daerah.

“Ini bukan sekadar kelalaian, ini bentuk kekerasan struktural terhadap anak-anak yang mestinya dilindungi negara. Pemerintah Aceh Timur tak bisa lagi berdalih. Harus ada aksi nyata, bukan janji dan alasan,” tegasnya.

Ia menuding Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur gagal menjalankan fungsinya. Berulang kali laporan masuk dari pihak sekolah, namun tak pernah dibarengi tindakan konkret.

“Jangan tunggu viral baru turun tangan. Di mana nurani birokrat ketika anak-anak ini belajar sambil menahan sakit punggung?” kata Amriya lantang.

Ia pun mengajak masyarakat, mahasiswa, dan civitas akademika bersatu mengawal isu ini, agar pendidikan tak terus menjadi korban pembiaran. Menurutnya, krisis di Seuneubok Teungoh bukan kasus tunggal—melainkan potret sistemik dari bobroknya manajemen pendidikan di tingkat daerah.

“Jika negara diam, maka mahasiswa akan bersuara. Kami tidak akan tinggal diam menyaksikan generasi penerus dipaksa belajar di atas lantai tanpa kepastian masa depan,” pungkasnya.

Di tengah gembar-gembor reformasi dan anggaran triliunan untuk pendidikan, jeritan anak-anak di pelosok Aceh justru terbenam—dalam sunyi, di lantai sekolah yang dingin dan basah.(A1)
Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ 2014-2019 - Radar Informasi Indonesia, PT