Persatuan Ummat Untuk Pembebasan Palestina


author photo

17 Mei 2025 - 11.59 WIB



Oleh : Fitriani, S. Pd 
(aktivis dakwah) 

Israel terus menggempur Gaza. Tim penyelamat dan tenaga medis di Gaza menyatakan bahwa serangan udara Israel telah mengakibatkan kematian sedikitnya 22 orang pada hari Kamis (24/4), termasuk satu keluarga yang terdiri dari enam anggota yang rumahnya diserang di Kota Gaza (detik.com 15/05/2025). 

Sejak meneruskan operasi militer, setidaknya 1.928 orang telah meninggal di Gaza, sehingga total korban tewas mencapai paling tidak 51.305 sejak perang dimulai, berdasarkan informasi dari kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. 

Walaupun jumlah korban jiwa terus bertambah setiap harinya dan memperlihatkan betapa menyedihkannya situasi di Palestina, namun dunia hanya bisa mengutuk serta mengecam tindakan para penjajah tersebut. Tentu saja, ini tidak menghentikan atau mengubah keadaan penjajahan di wilayah Palestina. 

Duka Palestina adalah duka bagi seluruh umat Islam, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW yang artinya, “Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam cinta, kasih sayang, dan saling membantu adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu bagian tubuhnya merasa sakit, maka semua bagian tubuhnya yang lain juga turut merasakan rasa sakit itu, sehingga tidak dapat tidur dan mengalami demam” (https: almanhaj.or.id 16/05/2025). 

Hadist ini menggambarkan betapa kuatnya persatuan di antara umat muslim yang diibaratkan seperti satu tubuh yang akan merasakan penderitaan saat ada yang terluka. 

Satu hal yang harus pahami adalah bahwa inti masalah Palestina yakni pada keberadaan Israel di atas wilayah Palestina. Keberadaan Israel yang mengambil alih wilayah Palestina menyebabkan mereka terpaksa meninggalkan tanah airnya. Oleh karena itu, solusi yang benar adalah dengan mengusir penjajah dari wilayah Palestina. 

Tentu saja, mengusir para penjajah ini tidak akan berhasil hanya dengan memberikan bantuan logistik. Namun yang paling diperlukan adalah tindakan tegas dan langkah konkret persatuan dari para pemimpin negara-negara Islam di seluruh dunia untuk mengirimkan tentaranya. 

Adapun langkah awal yang dapat diambil yakni dengan menyadarkan umat bahwa permasalahan yang terjadi di Palestina adalah masalah seluruh umat Islam. Mereka memiliki kewajiban dipundak masing-masing untuk menyerukan pembebasan wilayah palestina.

Selain itu, Selagi umat Islam tetap terjebak dalam belenggu nasionalisme yang merupakan warisan ideologi penjajah, mereka tidak akan pernah bisa mencapai persatuan sejati. Paham nasionalisme ini menjadikan umat Islam hidup dalam kelompok-kelompok _nation state_ yang membuat mereka hanya memikirkan keadaan di negara masing-masing tanpa memperdulikan kondisi saudara mereka di belahan dunia lainnya. Inilah sebenarnya yang menghambat upaya para pemimpin Muslim dan umat Muslim untuk membebaskan wilayah Palestina. 

Maka, mempersatukan umat Muslim di seluruh dunia melalui satu komando untuk menggerakkan pasukan adalah langkah konkret dalam mengakhiri penjajahan dan genosida di wilayah umat Islam seluruh dunia termasuk Palestina. Berbagai solusi yang diusulkan oleh negara Barat pada kenyataannya tidak dapat menghentikan agresi penjajah terhadap wilayah Palestina.

Persatuan umat dalam mendesak dan meminta kepada para pemimpin Muslim untuk mengirimkan pasukannya guna mengusir penjajahan dari tanah Palestina merupakan solusi yang tepat. 

Oleh sebab itu, umat ini harus segera melepaskan diri dari belenggu nasionalisme yang memecah-belah dan menyadari bahwa penjajahan serta kezaliman hanya dapat dihentikan melalui persatuan yang tulus di bawah satu kepemimpinan global yang menyatukan seluruh umat Islam, yaitu Khilafah yang dalam ajaran Islam diibaratkan sebagai perisai yang melindungi dan memimpin umat dalam menghadapi berbagai ancaman. 

Menjadi tanggung jawab umat Islam seluruh dunia dan pengemban Daqwah untuk mengajak semua Muslim di seluruh belahan dunia dengan satu pemikiran, satu tujuan yaitu untuk bersatu dalam ikatan iman dan kepedulian terhadap saudara-saudara mereka yang teraniaya, serta senantiasa menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan kewajiban memberikan pertolongan kepada sesama, terutama kepada rakyat Palestina yang sedang menghadapi penjajahan yang kejam. 

Oleh karena itu, umat harus bangkit secara kolektif untuk mendorong penguasa umat Islam agar tidak berdiam diri, melainkan segera menjalankan kewajiban syar'i mereka, yaitu mendukung Palestina melalui jihad yang teratur dan menegakkan Khilafah sebagai lembaga pemersatu umat yang akan bertindak sebagai pelindung, pengarah, dan pelaksana syariat Islam secara global. 

Allahu A’lam Bissowab.
Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ 2014-2019 - Radar Informasi Indonesia, PT