Pembangunan di IKN masih terus berlanjut dengan berbagai cerita dan peristiwa, dan selalu ada bahan yang diperbincangkan. Baik yang pro atau kontra. Satpol PP Penajam Paser Utara (PPU) mengungkapkan maraknya praktek prostitusi online di Ibu Kota Nusantara, khususnya di Desa Bumi Harapan, yang dilakukan melalui aplikasi MiChat dan beroperasi di guest house, karena biaya sewa lebih murah dibanding hotel.
Hal ini menjadi sorotan Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman (Trantibum). Satpol PP Penajam Paser Utara Rakhmadi memgatakan bahwa masalah ini tidak hanya mengancam hukum, tetapi juga mengancam moral, sosial, kesehatan dan kesehatan masyarakat. Sehingga dibutuhkan kerja sama dari pemerintah, RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta edukasi lewat media dan lembaga keagamaan untuk penanganan yang lebih komprehensif. Hadirnya para pekerja untuk membangun IKN dari berbagai daerah yang sebagian laki-laki menjadi pendorong maraknya prostitusi ini.
Tentunya ini adalah hal yang sangat memprihatinkan, pembangunan yang dibarengi dengan penghancuran bangunan yang lain yaitu bangunan moralitas anak bangsa. Inilah dampak dari pembangunan fisik disebuah wilayah dalam sistem sekularisme meniscayakan merebaknya kemaksiatan salah satunya prostitusi. Mirisnya bukan hanya di kawasan IKN saja, melainkan terdapat ditempat-tempat lain diseluruh negeri, dan membasmi prostitusi ini tak ada ujungnya.
Kehidupan liberal menjadi gaya hidup masyarakat yang sebagian besar adalah muslim. Bahkan tidak ada aturan yang pernah menyentuh sampai pada akar masalah. Kemudahan teknologi digital yang bisa diaplikasikan siapapun menjadi salah satu penyebab yang memperparah keadaan ini.
Karena terpengaruh paham ini, kaum muslim tidak mengenal agamanya atau agama hanya identitas di atas kertas. Mereka tidak mengerti masalah akidah, syariat bahkan akhlak. Kebebasan berpendapat tanpa melihat lagi kesesuaiannya dengan islam dianggap sebagai kreativitas dalam berpikir. Dan ada saja yang menjadi pengusung kebebasan yang didukung undang-undang sengaja dijajakan terhadap muslim.
Keringnya keimanan akibat pengaruh dari kehidupan liberal karena paham kapitalisme telah memisahkan ajaran agama dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tiga pilar kehidupan yakni ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan aturan negara lemah. Tidak ada aturan pergaulan dalam masyarakat, liberalisme mewarnai kehidupan sosial. Kaum muslimin seakan toleran dengan kemaksiatan. Maka dari itu, apapun yang dilakukan termasuk penertiban dan penggerebekan, tidak akan menyeselaikan permasalahan ini karena masih berkiblat pada sistem kapitalisme.
Ketakwaan individu, serta keluarga yang sholih tidak akan cukup mengatasi masalah ini kecuali masyarakat dan negara menjadi pilar yang kuat, yang bisa merealisasikan sistem kehidupan berasas pada aturan syariat islam yang dilaksanakan oleh negara.
Dalam kenyataannya, paham sekularisme liberal diemban oleh negara-negara Barat. Paham ini terus mereka gencarkan ke negeri-negeri muslim. Oleh karenanya, diperlukan peran negara agar paham ini benar-benar tercabut dari umat Islam. Negara Islam bertanggung jawab menyelamatkan umat islam dari paham yang bertentangan dengan Islam.
Islam mempunyai solusi atas berbagai permasalahan kehidupan. karena islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, tidak akan ada aturan yang bertentangan dengan aturan yang lain. Negara dengan sistem Islam akan melakukan beberapa hal untuk mengatasi maraknya prostitusi ini. Adanya penegakan hukum atau sanksi yang tegas kepada semua pelaku prostitusi atau zina .
Untuk mengatasi permasalahan prostitusi baik dikawasan IKN atau wilayah lainnya hanya bisa dituntaskan dengan negara yang berasaskan akidah islam. Asas yang dari situ lahir berbagai peraturan kehidupan termasuk masalah prostitusi atau perzinaan. Sudah saatnya kaum muslim mempelajari islam secara menyeluruh dan utuh, kemudian diterapkan dalam kehidupan bernegara sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Wallahu a'lam bishawab..