Kejahatan di Produksi Kapitalis Pada Semua Lini


author photo

13 Jul 2025 - 19.28 WIB


Oleh : Dinnar Fitriani Susanti 
Aktifis Muslimah Balikpapan 

Kejahatan siber di masa ini sangat rentan terjadi pada anak. Untuk itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan berkomitmen melindungi anak dari kejahatan teraebut.

Komitmen ini, diimplementasikan melalui workshop Pemenuhan Hak Anak bertajuk Mencegah terjadinya Cyber Crime pada Anak di Kota Balikpapan. Yang diikuti oleh ratusan anak dari berbagai sekolah.

Sekretaris DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni Djufril Larose menyebut bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas wali kota Balikpapan saat ini, yakni menitikberatkan pada perlindungan dan mencakup hak-hak anak.

Kapitalis Tak Kunjung Membuat Aman Anak

Pada tahun 2024, data kejahatan siber anak menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama dalam kasus kejahatan seksual dan cyberbullying. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 41 kasus anak menjadi korban pornografi dan kejahatan siber, menempati peringkat ketiga dalam pengaduan di klaster Perlindungan Khusus Anak. Selain itu, data SAFEnet Indonesia menunjukkan peningkatan kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pada anak dan perempuan, meningkat empat kali lipat pada triwulan I 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Angka kejahatan yang terus meningkat dan sangat mengkhawatirkan ini, ada beberapa faktor penyebabnya yaitu 
Lemahnya kontrol diri dan sosial. Anak-anak yang kurang memiliki kontrol diri dan pengawasan keluarga cenderung lebih rentan terlibat dalam cyberbullying.

Rendahnya literasi digital. Kesenjangan antara perkembangan teknologi dan pemahaman literasi digital pada anak dan orang tua menyebabkan penyalahgunaan media sosial dan peningkatan risiko kejahatan siber. 

Sebenarnya kejahatan adalah bagian dari dampak diterapkannya kehidupan Kapitalis. Kapitalis yang menjadikan faktor materi menjadi sumber kehidupan menjadi sumber persoalan. 

Kapitalis telah memproduksi tekhnologi massif tanpa memperdulikan, apakah ini berbahaya atau tidak untuk anak-anak. 

Selain anak-anak terdampak dari penerapan Sistem Kapitalis, tidak benar juga jika anak-anak menjadi pelindung sesama mereka. Hal ini sesuatu yang berat bagi anak-anak. Mereka ibarat berhadapan dengan serangan seluruh dunia. Karena ekonomi kapitalis saat ini sedang di terapkan global. 

Sehingga wajar saja, berbagai upaya untuk menuntaskan kejahatan baik itu pada dunia maya, di dunia nyata pun menjadi sesuatu yang tidak aman untuk anak-anak. 

Jika sudah seperti ini, maka Kapitalis tidak akan memberikan keamanan untuk anak-anak. Kalaupun anak-anak diberikan edukasi dan literasi, tetap tidak imbang dengan produksi massif hasil dari penerapan sistem ekonomi kapitalis. 

Butuh sebuah aturan kehidupan yang mampu memberikan keamanan untuk anak-anak, di dunia nyata dan maya.

Suasana Penerapan Islam Kondusif untuk Anak-anak 

Islam sebagai sebuah agama yang paling sempurna untuk seluruh manusia termasuk anak-anak. Setiap anak-anak membutuhkan perlindungan dan kehidupan yang aman bagi keberlangsungan hidup masa depan mereka.

Dan Islam mampu untuk mewujudkan hal tersebut. Selama lebih dari tiga belas abad Islam di terapkan, perlindungan untuk seluruh umat adalah sebuah bukti yang nyata. 

Amanah untuk melindungi anak dipertegas oleh hadis sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Dan istri adalah pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka. Dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari no. 5188 dan Muslim no. 1829) 

Dari hadis ini, semakin menguatkan bahwa anak-anak butuh di lindungi berlapis oleh semua umat.

Penerapan berlapis ini sudah Allah berikan dalam Syari'at Islam. Dan hal ini membutuhkan Daulah Khilafah, sebagai pelaksana Syari'at Islam. 

Syari'at Islam yang terdiri dari lapis individu langsung kepada Allah, maka ini adalah benteng paling mendasarnya. 
Kemudian lapis individu dengan diri nya sendiri adalah lapis kedua, seorang anak tidak bisa mengurusi diri nya sendiri. Anak-anak membutuhkan hadhanah atau pengasuhan, agar terjaga fitrah nya dari segala hal yang membahayakan. 

Lapis ketiga adalah sesama manusia. Lapis ketiga inilah yang juga sangat penting dan butuh Daulah Khilafah. Sistem sosial, dengan asas aqidah Islam akan melindungi anak dari hal-hal yang merusak dari kehidupan sosial. 

Begitu juga sistem pendidikan, akan menjadikan anak-anak yang memiliki Kepribadian Islam, sehingga anak-anak memiliki benteng jika ada arus budaya yang bertentangan dengan aqidah Islam.

Sistem informasi pun juga tak kalah penting nya, dalam Daulah sistem ini menjadi penguat dan penjagaan anak-anak. 

Inilah sistem Islam, jaminan menyeluruh untuk melindungi dan menjaga anak-anak.
Bagikan:
KOMENTAR