Miliaran APBK Dibakar untuk Kenyamanan Pejabat: Lhokseumawe 2025, Kota Berlubang yang Terlupakan


author photo

28 Jul 2025 - 13.46 WIB


Lhokseumawe – Di tengah seruan efisiensi anggaran, dokumen APBK 2025 justru menyingkap wajah asli prioritas Pemerintah Kota Lhokseumawe. Wajah yang memicu geram warga. Senin (28 Jul 2025).

Jalan-jalan penuh lubang. Puskesmas keropos peralatan. Rakyat pontang-panting mencari makan. Namun, miliaran rupiah uang rakyat justru dialirkan ke pos-pos mewah demi kenyamanan pejabat.

Rp 2,52 miliar hanya untuk perjalanan dinas.
Perjalanan ke mana saja? Kota ini tak bergerak ke mana-mana diam di lubang.

Rp 2,29 miliar untuk makanan dan minuman.
Para pejabat kekenyangan di ruang rapat, sementara di luar gedung anak-anak berebut nasi aking. Ironi menampar kota penghasil gas ini.

Rp 654 juta untuk honorarium. Tambahan uang saku bagi segelintir orang lebih diutamakan ketimbang buku sekolah, obat-obatan, atau perbaikan jalan kampung.

Rp 1,8 miliar untuk jasa tenaga. Tenaga siapa? Direkrut dengan cara apa? Publik dibiarkan gelap. Yang terang hanyalah angka.

Yang lebih menyayat, anggaran sewa kendaraan dinas: Rp 132 juta untuk Wali Kota, Rp 88 juta untuk Wakilnya, bahkan Rp 72 juta untuk istri Wali Kota dan Rp 72 juta untuk istri Wakil Wali Kota. Untuk siapa sebenarnya APBK ini disusun?

Tak cukup di situ, Rp 850 juta dianggarkan membeli mobil baru, sementara kendaraan lama tetap dipelihara dengan biaya ratusan juta rupiah. Di setiap pos, anggaran perawatan kendaraan mengalir deras. Realistis atau akal-akalan?

Dan Rp 525 juta dibakar untuk bahan bakar dan oli. Di kota sekecil Lhokseumawe, setengah miliar rupiah menguap di tangki kendaraan.

Pertanyaan rakyat hanya satu APBK ini untuk rakyat atau untuk perut kekuasaan?

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Bagian Umum Setda Kota Lhokseumawe, Mulkan alias Bobby, yang dikonfirmasi lewat pesan dan panggilan WhatsApp, tak kunjung memberikan penjelasan. Bungkam.(A1)
Bagikan:
KOMENTAR