Lhokseumawe – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyulut semangat baru para kru mudanya lewat Workshop Jurnalistik Dasar bertajuk “Berkarya dengan Data, Menggali Fakta dengan Rasa.” Digelar Sabtu, 12 Juli 2025 di Aula Sekretariat Daerah Kota Lhokseumawe, kegiatan ini menjadi kawah candradimuka bagi angkatan LPM Al-Kalam tahun 2024.
Sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, peserta larut dalam sesi mendalam bersama dua jurnalis senior: Zainal Bakri, S.Sos., M.Kom.I. yang mengulas tuntas Psikologi Narasumber, dan Masriadi Sambo, M.Kom.I. yang membedah tajam praktik Jurnalisme Data.
“Di era digital, berita tak cukup hanya akurat, tapi harus mendalam dan berbasis data yang kuat,” tegas Ir. Muhammad Ilham, S.T., M.I.T., pembina LPM Al-Kalam, saat membuka acara.
Zainal Bakri menekankan pentingnya membangun koneksi emosional dan etika saat berhadapan dengan narasumber. Ia membagikan berbagai teknik ‘menembus’ narasumber hingga kisah di balik layar saat meliput isu sensitif.
Masriadi Sambo melanjutkan dengan membongkar bagaimana data bisa menjungkirbalikkan persepsi publik jika dikelola jurnalis dengan benar. “Data bukan hanya angka—ia bisa bicara,” ujarnya, sembari mendorong peserta untuk membiasakan berpikir kritis dan objektif.
Tak sekadar teoritis, workshop juga menghadirkan penampilan seni berupa tarian Top Pade dan pembacaan puisi dari kru Al-Kalam, menambah warna dalam suasana pelatihan yang intens.
Di akhir sesi, Tiara Khalisna dinobatkan sebagai peserta terbaik. Dalam testimoninya, ia menyoroti antusiasme peserta yang dinilainya masih bisa lebih optimal. “Materinya luar biasa, tinggal peserta saja yang harus lebih hidup dan aktif,” ucapnya lugas.
Kegiatan ini turut disokong sejumlah mitra dan sponsor, termasuk Depo Cleo Lhokseumawe, iNews Portal Aceh, AJNN, Radar Aceh, Puja TV, dan berbagai media lokal lainnya.
Ketua panitia, Abdul Azis Perangin-angin, berharap workshop ini menjadi tonggak awal yang membentuk karakter dan keterampilan jurnalistik yang kokoh bagi peserta. “Kami ingin mereka bukan sekadar menulis, tapi mampu menggali, menyajikan, dan menggerakkan,” pungkasnya.
Reporter: Alya Nadila