Pelecehan seksual di Lingkungan Sekolah Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata


author photo

13 Jul 2025 - 11.31 WIB



Herliani S.Pd (Pemerhati kebijakan Publik)

Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA) Kalimantan Timur saat ini tengah mengawal kasus dugaan pelecehan seksual pada kegiatan pramuka di Samarinda. Kasus dugaan pelecehan ini dialami oleh empat remaja perempuan (alumni sekolah) yang dilakukan oleh pembina pramuka, awalnya mereka dipanggil untuk membantu kegiatan perkemahan di sekolah. Dini hari 13 juni 2025, korban diarahkan untuk melakukan semacam meditasi atau hipnotis dengan dalih membersihkan diri dari energi negatif dan menghindari kerasukan mahluk halus karena telah memasak di waktu yang dianggap ‘pantang’. Menurut keterangan Ketua TRC PPA pada Kaltimtoday.co. Dari keterangan ini juga diketahui ternyata pelaku meminta korban untuk mengikuti intruksinya seperti ‘pejamkan mata’ masuk kea lam bawah sadar’. Ini jelas bukan bagian dari kegiatan pramuka yang sehat dan edukatif, melainkan bentuk manipulasi yang mengarah pada pelecehan.

Rina Zainun sebagai ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak, juga mengungkapkan mudus yang digunakan sangat sistematis, dan memanfaatkan manipulasi spiritual serta kepercayaan, yang dimiliki korban terhadapnya sebagai Pembina pramuka. Pihak TRC PPA mengatakan mereka telah memegang bukti dan memiliki sanksi yang akan digunakan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, tidak hanya itu para korban juga akan diberi pendampingan dan berharap pihak aparat menangani kasus ini dengan serius agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal serta tidak lagi mengulangi perbuatannya. Dilansir oleh Kaltimtoday.co

*Mengapa pelecehan sering terjadi, bahkan dilingkungan pendidikan ?*

Kasus pelecehan seksual pada faktanya memang sangat banyak terjadi di sekeliling kita, kemudahan akses informasi membuat kita mengetahui beragam berita kriminal diberbagai daerah dengan cepat, termasuk kasus-kasus pelecehan seksual, kita seharusnya tidak kaget lagi dengan adanya peristiwa-peristiwa tersebut, karena memang kondisi saat ini tidak diatur bagaimana seharusnya interaksi laki-laki dan perempuan. Hari ini kita dibiarkan berbuat apasaja tanpa mengetahui batasan-batasan mana yang tidak boleh di lewati, termasuk tidak adanya batasan antara guru laki-laki dengan muridnya, hingga ada momen guru laki-laki SMPN 11 Kaur yang memeluk erat murid-murid perempuannya yang dinyatakan lulus dari sekolah tersebut. Ini viral di tiktok dan instagram, meski banyak yang menyayangkan momen tersebut, toh tidak juga ada upaya serius untuk menyelesaikan hal itu. 

Sungguh sangat mengkhawatirkan potret dunia pendidikan yang mulai kehilangan arah dan tujuan pendidikannya
Sistem pergaulan yang tidak diatur sejatinya memang akan melahirkan banyak problem dikalangan masyarakat secara keseluruhan. Parahnya saat ini kita mulai beradaptasi dengan rusaknya sistem, termasuk aturan yang membatasi interaksi laki-laki dan perempuan. Pacaran mulai kita terima sebagai lifestyle, hamil diluar nikah itu lumrah, aborsi, seks bebas hingga kumpul kebo. 

Keadaan ini semakin diperparah dengan tatanan kehidupan yang disetir oleh pola-pola sekularisme yang memang mendewakan kebebasan berprilaku, memisahkan agama dengan kehidupan, tidak ada pertimbangan dosa dan pahala ketika akan melakukan suatu perbuatan. Disamping itu kapitalis melihat ini sebagai ladang bisnis yang menggiurkan. Dengan pola kehidupan liberal, para kapital bisa mendirikan banyak diskotik, melariskan minuman beralkohol, mengedarkan narkoba, hotel untuk pesta seks, dan banyak lagi yang lain. Riskannya lagi dampak dari kebebasan itu memicu munculnya berbagai penyakit-penyakit kelamin yang juga bisa menjadi ladang cuan para kapitalis. Naudzubillah, tatanan kehidupan yang lahir dari hawa nafsu sungguh sangat membahayakan keberlangsungan kehidupan manusia di era saat ini.

Kehidupan yang tidak punya batasan pada dasarnya akan jadi bomerang bagi semua, jika ini terus dibiarkan maka kehancuran benar-benar akan berdiri didepan hidung kita. Pelecehan terjadi dimana mana karena pola kehidupan bergeser, rasa malu luntur ajang pamer anggota tubuh menjadi hiburan di dunia maya, yang dengan ini menjadi faktor mudahnya syahwat laki-laki perempuan bangkit, hingga disalurkan tidak pada batasan Allah. 

Apalagi belum ada hukuman yang benar-benar setimpal diberikan kepada mereka yang melakukan tindak kriminal, termasuk pelecehan seksual, yang sampai memberikan efek jera kepada para pelaku. Seringnya justru bebas bersyarat atau sejenisnya yang meringankan pelaku. Akibatnya kasus serupa terus terjadi dan pelaku tidak punya rasa takut sedangkan para korban merasa tidak terlindungi.

Seharusnya kasus pelecehan seksual ini adalah perkara yang tidak boleh dipandang sebelah mata, karena dampaknya sangat besar bagi peradaban manusia, sayangnya saat ini kita diurusi oleh sistem yang setiap muncul permasalahan ini hanya memberikan solusi ngambang. Masalah bukannya selesai justru menimbulkan masalah baru dan juga tidak menimbulkan efek jera bagi pelaku.

*Islam dalam mengatur sistem pergaulan*

Islam tidak hanya agama yang mengatur bagaimana mengagungkan Allah sebagai pencipta, tidak pula hanya mengatur bagaimana ibadah ritual dilaksanakan, islam lebih dari pada itu. Islam adalah sebuah ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari bangun tidur sampai membangun peradaban. Jika dikatakan mengatur seluruh aspek kehidupan maka sudah barang pasti islam juga mengatur bagaimana pola interaksi antara laki-laki dan perempuan, sehingga keduanya terjaga dari pelanggaran dan maksiat. 

Tolak ukur didalam islam adalah ridho Allah maka segala tindak tanduk perbuatan kita dibatasi oleh aturan Ilahi yang telah dipaketkan didalam Al-Quran. Islam tidak hanya melarang perkara zina bahkan mendekati zinapun diataur, seperti ihtilat, berhalwat,pandangan liar dan konten-konten syahwat. Allah menegaskan dalam quran-NYA, “ dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” QS.Al-Isra:32. Islam akan mencabut akar masalahnya, dimulai dengan sistem pergaulan diterapkan, konten syahwat tutup, pendidikan akidah dijadikan dasar membentuk pemikiran umat agar senantiasa menyadari setiap perbuatannya dibawah pengawasan Allah dan kelak akan di pertanggung jawabkan. Negara akan menjadi benteng terkuat dalam menjaga generasi dari perbuatan hina, dan hukum sanksi yang diberikan tegas, memberi efek jera dan adil. Seperti diberi hukuman dera 100x bagi pezina wanita dan laki-laki yang belum menikah, dan rajam bagi yang telah menikah tapi berzina ini terdapat dalam QS An-Nur :2. 

Beginilah keseriusan islam dalam menjaga kehormatan manusia. Aturan dan batasan didalam islam agar kita selamat di dunia dan akhirat.
Wallahualam bissawab
Bagikan:
KOMENTAR