Aceh – Kritik pedas Tri Nugroho mendadak jadi perbincangan publik. Lewat status WhatsApp pribadinya, Tri melontarkan sindiran keras terhadap perilaku sejumlah pejabat negara yang dinilainya bermuka dua ramah saat butuh, arogan setelah urusan selesai.
“Bagi… Para pejabat negara… Klo mau berkawan… Berkawan lah yang tulus… Jgn kalo ada msalah pura-pura baik… Setelah selesai masalah… Kembali ke habitatnya… Angkuh… Dan arogan…” tulisnya, Jumat, 12 September 2025.
Unggahan sederhana berlatar hijau itu justru membongkar borok lama budaya kepura-puraan politik. Kritik Tri mengingatkan publik bahwa di balik senyum manis pejabat, sering terselip kepentingan. Begitu kebutuhan terpenuhi, wajah asli yang angkuh kembali muncul.
Sindiran ini dibaca banyak pihak sebagai tamparan moral. Tri bukan sekadar meluapkan emosi, melainkan menelanjangi karakter pejabat yang terbiasa menampilkan keramahan palsu.
Pertanyaannya: apakah kritik ini akan menjadi cermin bagi pejabat untuk berbenah? Atau justru meneguhkan citra lama bahwa kekuasaan lebih sering melahirkan arogansi ketimbang ketulusan?
Publik menunggu jawabannya. (A1)