Program yang digelar AFS Intercultural Programs bekerja sama dengan SKK Migas dan lembaga mitra internasional ini bertujuan menumbuhkan kemampuan generasi muda menghadapi tantangan global melalui pendekatan STEM dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Raisa berhasil menembus seleksi ketat yang diikuti lebih dari 1.400 peserta dari seluruh Indonesia. Hanya 100 siswa terbaik yang terpilih ke tahap nasional setelah melewati seleksi berkas, asesmen kemampuan STEM, dan wawancara proyek inovasi.
“Saya sangat bersyukur dan bangga bisa membawa nama SMAN 1 Dewantara ke tingkat nasional. Program ini bukan hanya tentang sains dan teknologi, tetapi juga kolaborasi lintas budaya dan kontribusi untuk masa depan berkelanjutan,” ujar Raisa.
Program AFS Global STEM Innovators 2025 akan berlangsung secara virtual selama lima minggu (Oktober–November 2025) dan ditutup dengan kegiatan tatap muka di Jakarta. Peserta akan berkolaborasi secara global merancang solusi inovatif terhadap tantangan dunia nyata berbasis STEM dan SDGs.
Kepala SMAN 1 Dewantara, Mustafa, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut.
“Kami sangat bangga atas prestasi Raisa. Ia telah mengharumkan nama sekolah dan daerah Aceh Utara. Ini bukti bahwa siswa daerah juga mampu bersaing di tingkat internasional,” ujarnya.
Mustafa menambahkan, tahun sebelumnya, siswi SMAN 1 Dewantara Nur Syafiqah juga lolos ke ajang AFS Global STEM Innovators 2024. Keberhasilan dua tahun berturut-turut itu menunjukkan konsistensi sekolah dalam mengembangkan kompetensi global berbasis STEM.
“Dua tahun berturut-turut siswa kami menembus AFS STEM Innovators adalah kebanggaan besar. Kami akan terus mendorong siswa untuk berani bermimpi besar dan berprestasi di kancah internasional,” pungkasnya.
Dengan capaian ini, SMAN 1 Dewantara semakin mengukuhkan diri sebagai sekolah yang aktif membina literasi global, kepemimpinan muda, dan inovasi STEM di tingkat nasional.(Mf)
