Fenomena tawuran antar remaja di Bogor kembali menjadi sorotan. Dalam beberapa bulan terakhir, pihak kepolisian beberapa kali mengamankan kelompok pelajar yang terlibat aksi saling serang di jalanan. Ironisnya, pelaku mayoritas masih duduk di bangku SMP dan SMA, usia yang seharusnya menjadi masa pencarian jati diri dan pembentukan karakter positif.
Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus mengatakan mereka diringkus oleh Tim Rainmas yang tengah melakukan operasi gabungan.
Saat tim tiba di Jalan Binamarga, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, melihat ada segerombolan remaja yang tengah konvoi.
Polisi pun mengamankan sejumlah barang bukti dari para terduga pelaku, pertama yaitu satu buah sajam jenis celurit, tiga unit motor, serta enam telepon genggam milik mereka.
Tawuran remaja terjadi karena lemahnya pembinaan akidah dan hilangnya peran negara dalam membentuk karakter generasi.
Islam melalui sistem Khilafah menawarkan solusi menyeluruh yaitu mencakup pendidikan berbasis akidah Islam. Kurikulum diarahkan untuk membentuk iman, akhlak, dan tanggung jawab, bukan sekadar kecerdasan akademik.
Keluarga yang Diperkuat Negara. Negara menjamin kesejahteraan agar orang tua bisa fokus mendidik anak dengan nilai Islam.
Masyarakat menjalankan amar makruf nahi mungkar, menciptakan lingkungan yang membimbing remaja.
Negara sebagai Pembina Generasi.
Negara mengarahkan media, pendidikan, dan kegiatan remaja agar berorientasi pada pembentukan kepribadian Islam.
Penegakan Hukum yang Mendidik. Hukuman dalam Islam bersifat menegakkan keadilan dan memperbaiki, bukan sekadar menakutkan.
Dengan penerapan Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah, remaja akan dibina sejak dini menjadi generasi beriman, berilmu, dan berakhlak mulia, generasi emas yang mampu mengembalikan kejayaan Islam.