Jalan Digali, Warga Terisolasi: PGE Bungkam Pasca Banjir Paloh Punti


author photo

31 Des 2025 - 13.24 WIB


Lhokseumawe — Pasca banjir yang merendam puluhan rumah warga di Desa Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, perusahaan PT Pema Global Energi (PGE) justru menuai sorotan tajam. Alih-alih memberi solusi menyeluruh, PGE menggali gorong-gorong yang dinilai tidak berfungsi optimal, lalu membiarkannya terbuka tanpa pengamanan. Rabu (31 Desember 2025).

Jalan yang digali tersebut diketahui merupakan aset milik PGE. Namun ironisnya, sejak dilakukan penggalian, akses jalan utama warga hingga kini belum dapat dilalui. Tidak ada pagar pengaman, tidak ada rambu peringatan, dan tidak ada kejelasan kapan perbaikan akan diselesaikan.

Lebih memprihatinkan, sedikitnya 13 kepala keluarga (KK) terdampak mengaku tidak mendapat perhatian apa pun dari pihak perusahaan. Bantuan pascabanjir tak kunjung datang, sementara lubang galian dibiarkan menganga dan berpotensi membahayakan keselamatan warga.

“Jangan kan bantuan, kepedulian saja tidak ada. Jalan sudah lama digali, tidak dipagari, tidak diberi rambu. Sampai sekarang belum bisa dilalui. Apa harus menunggu ada korban dulu baru ditutup?” ujar salah satu warga Paloh Punti dengan nada kecewa.

Kondisi ini memicu keresahan masyarakat. Selain menghambat aktivitas harian, jalan terbuka tersebut dinilai sangat berbahaya, terutama pada malam hari dan saat hujan.
Wartawan media ini telah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak PT Pema Global Energi terkait keluhan warga dan tanggung jawab perusahaan atas kondisi tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, PGE belum memberikan tanggapan resmi.

Sikap bungkam perusahaan di tengah penderitaan warga menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen tanggung jawab sosial dan keselamatan publik, khususnya di wilayah operasional perusahaan.(A1)
Bagikan:
KOMENTAR